BINGAR.ID – Rina (Nama Samaran) adalah seorang gadis kampung yang mencoba mencari penghasilan yang besar di salah satu kota yang ada di Indonesia.
Sebetulnya, orangtua gadis yang baru lulus SMA itu tidak merestui untuk pergi ke kota, karena disana Rina tidak memiliki keluarga ataupun saudara.
Namun niat Rina yang ingin mengubah kehidupan ekonomi keluarga sangatlah kuat, sehingga orangtua Rina luluh ketika mendengar penjelasan dari Rina.
Keesokan harinya, berbekal segudang harapan bisa sukses, Rina pun langsung berangkat ke kota yang dituju. Meski berat, orangtua Rina tidak bisa berbuat apa-apa selain menghendaki keinginan anaknya sambil mendoakan.
Di sela-sela perjalanan Rina langsung mencari lowongan pekerjaan (Loker) melalui internet, sampai akhirnya dia pun mendapat pekerjaan disebuah restoran ternama di kota dengan gajih yang lumayan besar.
Senangnya Rina, saat mengetahui lamarannya diterima di retoran itu, sehingga begitu sampai di kota tersebut, dia pun langsung menghadap ke bos restoran untuk mendengarkan sejumlah peraturan selama bekerja dan apa saja tugas Rina di sana.
Namun ada satu pesan yang di ucapkan oleh Bos nya paling diingar Rina dan menjadi perhatian selama bekerja disana. Percis seperti ini, Bos Rina berkata.
“Ruangan yang tertutup itu jangan sekali-kali ada yang masuk apapun alasannya,” tegasnya.
Tanpa bertanya apapun, Rina pun hanya mengangguk, karena dia berpikir bahwa itu hanya ruangan biasa, tempat penyimpanan barang atau ruangan khusus pemilik restoran, karena jaraknya berdekatan dengan dapur paling belakang dan ditutupi dengan tirai warna merah.
Tidak terasa sudah satu bulan Rina bekerja disana, namun selama itu, banyak pengalaman dan perasaan aneh yang dia alami, bahkan hal itu bagi Rina sulit untuk dijelaskan dan dipercaya banyak orang.
Ke anehan itu bermula, ketika Rina mendapat shift malam, Rina yang tengah asik ngobrol bersama ibunya melalui sambungan telpon tiba-tiba saja di kejutkan oleh ucapan sang ibu yang berkata.
“Siapa itu suara perempuan yang manggil-manggil kamu kaya teriak begitu, bos mu bukan?,” tanya ibunya.
Lantas Rina menengok ke kanan dan kiri dan memastikan apa ada orang di sekitar yang pada saat itu memang sepi. Jantungnya pun berdegup kencang hingga bulu kuduknya berdiri. Akhirnya memutuskan untuk mengakhiri telepon ibunya.
Ke anehan lain yang membuat Rina bertanya-tanya mengenai pelanggan di restoran tersebut, banyak pelanggan yang menyebut bahwa makanan di tempat dia bekerja sangat lezat. Namun, saat di bawa keluar restoran makanan menjadi tidak enak dan terasa basi.
Rumor itu terus beredar bukan sekali dua, bahkan sudah sering terdengar keluar, tetangga kontrakan Rina sendiri yang saat itu menitip untuk dibawakan makanan meraskan hal yang sama, sehingga dia dia pun berkata
“Kemarin aku ke resto mu. Itu bakso terenak yang pernah aku makan. Tapi pas kemarin kamu bawa rasanya hambar dan seperti sudah basig tidak enaklah,” ucapnya
Padahal Rina sangat ingat bahwa bakso yang tetangganya makan ini baru saja dimasak, dan langsung dibawa ke kontrakan yang jaraknya tidak terlalu jauh.
Disana Rina mulai kepikiran yang macem-macem, seperti makanan diguna-guna menggunakan pesugihan dan lain-lain. Namun, pikiran tentang hal tersenut langsung ditepis olehnya, karena meski orang kampung Rina tidak percaya dengan hal-hal gaib seperti itu.
Kejadian yang membuat Rina semakin merinding, ketika ada seorang anak yang dibawa oleh orang tuanya makan di restoran tersebut, namun tiba-tiba saja si anak berkata melihat seorang perempuan dengan wajah rusak mengeluarkan air liurnya di semangkuk bakso yang sedang dihidangkan.
Jarak Rina yang kurang dari satu meter dari anak tersebut langsung buru-buru melihat ke arah yang ditunjuk si anak, tetapi Rina tidak melihat sosok berwajah rusak yang di maksud si anak, disana hanya terlihat pelanggan yang sedang lahap memakan bakso yang di hidangkan.
Kejadian hari itu semkain membuat pikiran Rina membenarkan rumor yang beredar di luar sana, jika restoran tersebut menggunakan pesugihan. Di tambah, yang membuat Rina semakin yakin, saat dia akan mengeluarkan sampah.
Saat itu, Rina tidak sengaja melihat si bos membawa alat-alat sesajen yang diletakkan dalam satu nampan anyaman berwarna coklat ke dalam ruangan bertirai merah yang selama ini dilarang di masuki oleh pegawai.
Rina yang merasa penasaran, mendorong dia untuk membuka tirai merah tersebut, Rina tekejut, tanpa suara dengan mulut yang terbuka, saat melihat kedalam ruangan itu ada sosok wanita dengan pakaian berwarna putih kusam, rambut panjang menyentuh lantai dan kaki melayang.
Saat itu Rina ingin teriak namun tidak bisa seperti terkunci rapat-rapat. Tanpa sadar si bos menyadari kehadiran Rina. Sejak peristiwa itu Rina kehilangan pekerjaannya, dan langsung di suruh pulang oleh bos nya, dengan gajih yang ditunda karena akan di kirim melalui transfer.
Tak berselang lama semenjak kejadian itu, Rina dikabarkan sering kesurupan dan sakit-sakitan. Hingga suatu saat tetangganya kontrakannya waktu di kota memberi kabar bahawa orang yang dahulu tinggal dikontrakan sebelum Rina sudah lama meninggal karena penyakit aneh.
Bahkan menurut orang tuanya anak mereka sering teriak-teriak enggak karuan, sambil meminta jangan diganggu.
“jangan ganggu saya, pergi dari sini.” tutupnya. (Azis/Red)
Tulisan ini merupakan reka ulang dari kisah yang berkembang di masyarakat. Kesamaan nama dan tempat kejadian hanya kebetulan belaka.