BINGAR.ID – Tanaman porang belakangan ini banyak menyedot perhatian. Popularitasnya kian melambung saat mampu menghantarkan seorang petani porang asal Desa Kepel, Jawa Timur menjadi milarder. Pundi-pundi rupiah yang ia dapatkan berkat usaha ekspor porang yang digelutinya.
Sebenarnya tanaman dengan nama latin Amorphopallusmuelleri cukup mudah untuk dibudidayakan karena sifat tanaman porang yang mudah beradaptasi. Perkembangbiakkan tanaman porang dapat dilakukan secara vegetatif maupun generatif.
Baca juga: Bukan Janda Bolong, Ini 3 Tanaman yang Diyakini Bawa Hoki di 2021
Merangkum dari Laman Kementerian Pertanian, terdapat setidaknya tiga cara yang bisa dilakukan untuk mengembangbiakkan tanaman porang, di antaranya adalah:
1. Perkembangbiakkan dengan bintil atau katak
Katak adalah bintil berwarna coklat kehitaman yang muncul pada pangkal atau tangkai daun tanaman porang. Dalam 1 kilo katak berisi sekira 100 butir.
Katak biasanya dikumpulkan pada masa panen. Mereka kemudian disimpan hingga memasuki musim penghujan untuk langsung ditanam pada lahan yang telah disiapkan.
2. Perkembangbiakkan dengan biji atau buah
Setiap empat tahun, tanaman ini akan menghasilkan bunga yang akan menjadi buah atau biji. Satu batang buah bisa menghasilkan hingga 250 butir biji. Biji ini dapat digunakan sebagai bibit porang dengan cara disemaikan terlebih dahulu.
3. Perkembangbiakkan dengan umbi
Untuk umbi yang berukuran kecil, cara mendapatkannya dari hasil pengurangan tanaman yang sudah terlalu lebat sehingga perlu untuk dikurangi.
Hasil pengurangan ini dikumpulkan dan selanjutnya dimanfaatkan sebagai bibit. Untuk umbi yang berukuran besar, umbi dipecah-pecah sesuai ukuran yang diinginkan selanjutnya ditanam pada lahan yang telah disiapkan. (Ahmad/Red)