PANDEGLANG, BINGAR.ID – Angka kemiskinan di Kabupaten Pandeglang pada tahun 2020 mengalami kenaikan sebesar 0.5 persen dari tahun sebelumnya. Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Pandeglang, tahun 2019 angka kemiskinan Pandeglang tercatat diangka 9,42 persen. Namun tahun 2020 naik menjadi 9,92 persen.
Kepala BPS Pandeglang, Tri Tjahjo Purnomo mengatakan, penyebab meningkatnya angka kemiskinan di Pandeglang karena adanya pandemi Covid-19. Menurutnya, hal itu terjadi merata dihampir semua daerah di Indonesia.
“Kalau dari persentase dari 9,42 naik 9,92 persen. Jadi naik 0,5 persen. Kalau penyebabnya, rata dengan daerah lain yakni adanya pandemi Covid-19,” katanya, Kamis (25/2/2021).
Baca juga: Kemiskinan dan Pengangguran di Cilegon Meningkat Akibat Pandemi
Namun begitu, Tri menilai bahwa kenaikkan angka kemiskinan di Pandeglang justru paling rendah dibanding daerah lain di Banten. Kota Tangsel saja, kenaikannya sebesar 0,61 persen. Dan Kota Cilegon 0,66 persen.
“Namun jika dibanding daerah lain, grafik kenaikan kemiskinan di Pandeglang paling kecil,” sebutnya.
Tri memaparkan, ada dua faktor yang menyebabkan grafik angka kemiskinan di Pandeglang rendah. Pertama karena tertolong oleh sektor pertanian. Dia mengatakan, selama pandemi, pertanian di Pandeglang tetap tumbuh.
“Di Pandeglang sepertiga penduduknya bergerak di pertanian, atau sekitar 33 persen. Ini kan dominan sekali, jadi saat pandemi sektor pertanian bisa dibilang tidak terkena imbas. Justru banyak orang yang akhirnya beralih ke pertanian,” jelasnya.
Baca juga: Hadapi Pelonjakan Kemiskinan, Dinsos Pandeglang Akan Bentuk Puskesos
Alasan kedua yakni lancarnya penyaluran Bantuan Sosial (Bansos). Program itu mampu menghambat pertumbuhan persentase kemiskinan di Pandeglang.
“Kedua karena lancarnya penyaluran Bansos. Hal itu membantu daya beli masyarakat,” ungkapnya. (Ahmad/Red)