BINGAR.ID – Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia akan menggelar Akademi Madrasah Digital (AMD) 2020. Kegiatan ini merupakan upaya Kemenag menyiapkan generasi Indonesia yang unggul dan siap menghadapi revolusi industri 4.0.
“Generasi yang mampu menguasai Teknologi Informasi khususnya internet of things, big data, komunikasi dan kewirausahaan,” terang Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, Ahmad Umar dalam siaran pers, Senin (20/04/2020).
Menurutnya, ajang pelatihan siswa Madrasah Aliyah seluruh Indonesia ini akan diselenggarakan secara intensif, baik secara online maupun offline. Pelatihannya akan menggunakan platform digital di X-Camp laboratorium IoT (Internet of Things) milik XL Axiata.
“Kami mengundang siswa kelas 11 Madrasah di seluruh Indonesia, negeri maupun swasta, untuk ikut seleksi AMD ini. Kuotanya terbatas. Tahun ini, hanya 100 siswa yang bisa ikut pelatihan dan akan dibagi dalam 20 kelompok. Gratis,” jelasnya.
Baca juga: Pemantauan Hilal Ramadan Tetap Berlangsung
Untuk menjadi peserta, siswa harus mendaftar secara online melalui website https://madrasah.kemenag.go.id/akademidigital/ dan mengisi portofolio secara lengkap. Siswa juga harus menjelaskan prototype hasil karya yang akan dihasilkan dan yang pernah dibuat dalam bentuk video/tulisan.
Ada tiga hal yang harus diperhatikan dalam perumusan karya. Pertama, realistis. Maksudnya, ide yang ditawarkan harus menjawab permasalahan kearifan lokal yang dibutuhkan dimasa depan dimulai dari hal yang paling sederhana dan applicable, dapat berupa suatu sistem aplikasi berbasis IoT (Internet of Things) yang mungkin akan digunakan, atau suatu dampak dan manfaat yang tinggi bagi kepentingan masyarakat.
Kedua, kreatif dan objektif. Tulisan tidak bersifat subjektif, harus didukung dengan data dan informasi yang terpercaya. Ide juga harus asli bukan plagiarisme (jiplak).
Ketiga, logis dan sistematis. Ide harus dituangkan dengan mengikuti alur penulisan karya ilmiah yang sudah baku, runtut, sistematis lengkap dengan daftar pustaka yang menjadi referensi.
Baca juga: Mengajar Dari Rumah, Tunjangan Guru Madrasah Non ASN Tetap Dibayar
Kasubbag TU Dit KSKK Madrasah Papay menambahkan, sistematika karya tulis ditulis dengan huruf Times New Roman ukuran 12 dengan jarak baris 1,15 spasi dan ukuran kertas A-4 margin kiri 4 cm, margin kanan, atas, dan bawah masing-masing 3 cm. Maksimal tulisan 25 halaman sudah termasuk halaman sampul dalam bentuk PDF dan di-upload di https://madrasah.kemenag.go.id/akademidigital
“Setiap 1 (satu) ide tulisan atau prototype mewakili 1 Kelompok Peserta. Kelompok Peserta wajib menginformasikan komposisi nama dan spesifikasi anggota kelompok (3 siswa teknis, 2 siswa non teknis),” lanjutnya.
Menurut Papay, pendaftaran AMD 2020 dibuka sejak 17 April-31 Mei 2020. Proses penilaian karya ilmiah dilakukan 1–6 Juni 2020. Sementara hasilnya diumumkan pada 7 Juni 2020.
“Peserta yang dinyatakan lulus harus bersedia mengikuti pelatihan selama enam bulan dan mendapat surat rekomendasi dari madrasah. Konfirmasi kesediaan peserta mengikuti pelatihan disampaikan dalam rentang 7–9 Juni 2020,” urainya.
Dikatakan Papay, pelatihan akan berlangsung dari Juni hingga Desember 2020. Skema pelatihan terbagi dua, online dan offline. Pelatihan online berjalan dari 10 Juni-15 September 2020. Untuk offline, terjadwal dari 16 September-11 Desember 2020, namun akan disesuaikan dengan kondisi pandemi Covid-19.
“Pengumuman kelompok pemenang berdasarkan masing-masing kriteria disampaikan pada 16 Desember 2020. Sudah disiapkan hadiah untuk pemenang. Juara I, Rp20 juta. Juara II Rp15 juta. Juara III Rp10 juta,” tandasnya. (Ahmad/Red).