Kemenag, LIPI, dan Nano Center Kembangkan Madrasah Berbasis Riset

Penandatanganan kerja sama antara Kemenag, LIPI, dan Nano Center (Kemenag)

JAKARTA, BINGAR.ID – Kementerian Agama akan mengembangkan madrasah berbasis riset. Inovasi ini dilakukan bekerjasama dengan Pusat Penelitian Metalurgi dan Material Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Nano Center Indonesia.

Sinergi tiga pihak ini ditandai penandatanganan kerja sama oleh Direktur Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan Madrasah Ahmad Umar, Kepala Pusat Penelitian Metalurgi dan Material Nurul Taufiqu Rochman, dan Ketua Yayasan Pusat Penelitian dan Pengembangan Nanoteknologi Indonesia (Nano Center Indonesia) Suryandaru.

Penandatanganan kerja sama berlangsung di Gedung Pusat Penelitian Metalurgi dan Material LIPI, Tangerang Selatan, Kamis (08/10).

“Kami bersinergi untuk program pendidikan madrasah berbasis riset dengan implementasi pembelajaran aktif STEM melalui pengembangan inovasi untuk peningkatan kapasitas SDM secara holistik, hebat, dan bermartabat,” terang Ahmad Umar, Jumat (9/10/2020).

Menurut Umar, pengembangan madrasah riset ini merupakan kelanjutan dari program Madrasah Young Researcher Supercamp (Myres) yang sudah berlangsung sejak 2018. Saat ini, bahkan tengah dilakukan proses penilaian terhadap 5.600 proposal untuk lomba Myres 2020.

“Dengan kerja sama ini, para juara Myres akan dilatih dan diberikan akses penelitian bimbingan di LIPI dengan menggunakan sarana yang dimiliki LIPI,” ujar Umar.

“Mereka juga akan diberi akses dan peluang ikut dalam kompetisi tingkat internasional melalui jaringan LIPI,” lanjutnya.

Umar menjelaskan, ruang lingkup perjanjian kerjasama tiga pihak ini meliputi peningkatan dan pengembangan program madrasah berbasis riset, peningkatan dan pengembangan inovasi siswa madrasah; serta peningkatan dan pengembangan produk pembelajaran sains bagi siswa madrasah. Termasuk juga dalam lingkup sinergi ini, pengembangan program pendampingan persiapan melanjutkan pendidikan di luar negeri bagi siswa madrasah.

“Aktif STEM sendiri merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan disiplin Science, Technology, Engineering and Mathematics. Keempat komponen ini dilaksanakan dalam proses pembelajaran,” jelas Umar. (Ahmad/Red)

Berita Terkait