TANGERANG, BINGAR.ID – Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT) kini hadir di Kota Tangerang dan Kabupaten Lebak. Keberadaan dua gedung pusat layanan ini diresmikan Sekjen Kemenag Nizar di Kota Tangerang, Senin (21/12/2020).
“Sejak 2019, kita sudah mendesain pembangunan PLHUT. Ini penting untuk memudahkan publik karena pelayanaan jemaah terpadu, sejak dari pendaftaran,” terang Nizar.
Baca juga: Tahun Depan, Pembimbing Ibadah Haji Harus Punya Sertifikat
“Dengan PLHUT, layanan pendaftaran haji cukup di sini. BPS Bipih akan ada di sini, termasuk biometrik. Jadi di PLHUT sudah one stop service. Daftar di sini, jemaah sudah dapat nomor porsi,” sambungnya.
Menurut Nizar, pembangunan PLHUT dilakukan sejak tahun 2019. Tahun pertama, PLHUT dibangun pada 42 titik di seluruh Indonesia. Tahun 2020, ada 46 titik.
“Pembangunan PLHUT akan terus berlanjut. Hanya, problem utamanya adalah tanah. Sebab harus tanah milik Kementerian Agama. Beberapa Kankemenag ada yang berkreasi dengan menjadikan rumah dinas Kepala Kankemenag untuk dibangun gedung PLHUT,” tuturnya.
Baca juga: Ditanya Kuota Haji, Pemerintah Arab Saudi Geleng-geleng Kepala
“PLHUT juga bisa digunakan untuk pendaftaran umrah. PPIU bisa sewa ruangan di sini. Lantai dua bisa digunakan untuk manasik haji,” sambungnya.
Nizar mengingatkan kepada pengelola PLHUT, bahwa standar layanan publik harus dipenuhi. Seperti ruang laktasi dan fasilitas ramah difable juga harus disiapkan.
Kepala Kanwil Kemenag Banten A Bazari mengatakan, bangunan itu merupakan upaya Kemenag memenuhi kerinduan masyarakat Banten terhadap gedung yang representatif dalam penyelenggaraan haji.
Baca juga: Nasib Ribuan Jemaah Haji Pandeglang Tahun 2021 Menggantung
“Kini penyelenggaraan haji di Kota Tangerang dan Kabupaten Lebak bisa dilayani di gedung yang representatif. Setelah ini di Pandeglang,” terang Bazari.
“Masih ada lima Kab/Kota di Banten yang belum memiliki PLHUT. Kita setiap tahun memberangkatan sekitar 9.420 jemaah haji/tahun,” lanjutnya.
Kepala Kemenag Kota Tangerang Badri Hasun melaporkan, gedung tersebut dibangun berdasarkan Surat Keputusan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah tahun 2019 dengan skema pembiayaan SBSN. Kehadiran fasilitasn itu bertujuan memberikan layanan satu atap terkait haji reguler, haji khusus, dan ibadah umrah.
Baca juga: Kemenag Siapkan Tiga Medote Manasik Haji di Tengah Pandemi
Layanan yang tersedia antara lain pendaftaran dan pembatalan haji, pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih), dan bimbingan manasik.
“Gadung ini dibangun dua lantai, dengan anggaran Rp3,035M. Dibangun selama empat bulan. Lantai bawah untuk ruang layanan pendaftaran, ruang staf, biometrik, dan siskohat. Lantai dua untuk aula. Bisa digunakan untuk manasik haji dan umrah,” tandasnya. (Sajid/Red)