Kembangkan Kawasan Wisata Carita, KPPC Ajak Semua Pihak Duduk Bersama

Wisata Carita

Landmark bertuliskan I Love Carita, menjadi salah satu daya tarik wisatawan dan ikon kawasan wisata Carita. (Istimewa)

PANDEGLANG, BINGAR.ID – Ketua Komunitas Peduli Pariwisata Carita (KPPC), Franky Supriadi, mengajak semua pihak termasuk Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Pandeglang duduk bersama, dalam rangka pengembangan kawasan wisata Carita.

Karena katanya, paska Tsunami Selat Sunda 2018 silam yang kemudian ditimpa Pandemi Covid-19, kawasan wisata Carita masih terpuruk alias belum ada perkembangan yang signifikan.

“Maka perlu duduk bersama, untuk memecahkan persoalan-persoalan yang ada,” kata Franky, Kamis (28/1/2021).

Baca juga: Libur di Penghujung Tahun 2020, Tingkat Kunjungan ke Pantai Carita Hanya 30 Persen

Katanya, selain itu muncul persoalan lain di kawasan wisata Carita ini yaitu banyaknya tumpukan sampah dan perlu ada campur tangan Pemda setempat.

“Ini bukan hanya soal regulasi, tapi lebih dari itu semisal, keinginan Pemda untuk bersama-sama mengembangkan kawasan wisata Carita” tambahnya.

Sejauh ini tambahnya, kebijakan Pemda Pandeglang belum berpihak ke kawasan wisata Carita. Terbukti, belum adanya program khusus Pemkab Pandeglang di wilayah tersebut.

Menurutnya, diperbatasan Anyer ada tugu atau gerbang selamat datang bertuliskan “Welcome to Anyer”, itu cukup menarik untuk jadi tempat selfie para wisatawan.

“Begitu juga di perbatasan Cilegon. Di perbatasan Carita, alangkah baiknya dibuat semacam itu juga,” harapnya.

Program lainnya ujar Franky, misalkan, promo bersama antara pelaku wisata Carita dengan Pemda (Dispar).

Baca juga: Pesisir Pantai Carita-Anyer Kritis Akibat Abrasi dan Tsunami

Terpisah, Ketua Komisi IV DPRD Pandeglang, M. Habibi menyatakan, sepakat dengan usulan Ketua KPPC yang mengajak semua pihak duduk bersama.

“Perlu kajian dan penerapan konsep yang komprehensif, agar kawasan wisata di Pandeglang segera bangkit, termasuk Carita,” ungkap Habibi.

Ia juga mengimbau kepada wisatawan dan para pelaku wisata, agar tetap menerapkan protokol kesehatan (Prokes) ketat. Guna memutus rantai penyebaran Covid-19.

Sektor wisata itu ujarnya lagi, sangat menarik dan sepantasnya menjadi penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang besar. (Sajid/Red)

Berita Terkait