Kasus Dugaan Penghinaan Profesi Wartawan Oleh Pendemo, Berakhir Permohonan Maaf

Porwan

Ilham bersama kawan-kawan aktivisnya, saat kunjungi sekretariat Porwan Pandeglang, saat menyatakan penyesalan dan permohonan maaf nya pada para wartawan yang hadir saat itu. Adytia

PANDEGLANG, BINGAR.ID – Kasus pelecehan profesi wartawan yang dilakukan oknum pendemo, pada saat melakukan aksi di Gedung DPRD Pandeglang, Selasa 2 September 2025 lalu, yang sempat dilaporkan ke Mapolres Pandeglang oleh sejumlah wartawan, berakhir dengan permohonan maaf.

Langkah damai yang diambil oleh wartawan atas dugaan pelecehan profesi terhadap oknum pendemo tersebut, dilakukan usai para pendemo dan terlapor, mendatangi sekretariat Kelompok Kerja Wartawan (Porwan) Pandeglang, Rabu 10 September 2025 kemarin, dengan menyatakan permohonan maaf secara lisan dan tulisan.

Surat
SURAT PERNYATAAN PERMOHONAN MAAF YANG DITANDATANGANI LANGSUNG OLEH ILHAM PENDEMO YANG SEMPAT MELONTARKAN KATA-KATA TIDAK PANTAS PADA WARTAWAN

Baca Juga : Pendemo Hina Profesi Wartawan, Saat Gelar Aksi di Gedung DPRD Pandeglang

Tb. Agus Jamaludin, Wartawan TVRI Jakarta yang juga Ketua Porwan Pandeglang, selalu pelapor menegaskan, bahwa langkah damai yang diambilnya tersebut, merupakan hasil dari kesepakatan bersama para wartawan yang meliput di Pandeglang.

“Kesepakatan damai dan mencabut laporan kami di Polres Pandeglang, atas tuduhan Pelecehan Profesi Wartawan yang dilakukan oleh saudara Ilham, sebagai bentuk sikap profesional kami, setelah saudara Ilham mau datang dan mengakui kekeliruannya tersebut,” ungkap Agus, Kamis 11 September 2025.

Baca Juga : Polres Pandeglang Terus Dalami Kasus “Penghinaan Profesi Wartawan”

“Pada prinsipnya, kami secara personal (individu-red) maupun secara profesional, hanya ingin menegaskan, kalau profesi kami tidak bisa dilecehkan begitu saja. Akan tetapi, secara manusiawi, kita juga tidak ingin zalim atas tindakan kami ini, karena sejatinya, aktivis dan wartawan itu, memiliki fungsi yang sama, yakni kontrol sosial,” sambungnya.

Sementara itu Ilham, aktivis yang dilaporkan ke Polres Pandeglang atas dugaan kasus pelecehan profesi wartawan, mengaku kalau kata-kata yang terlontar saat melakukan aksi pada Selasa 2 September 2025 lalu di DPRD Pandeglang, murni kesalahan dirinya, yang terlalu terbawa situasi saat aksi.

Baca Juga : “Kadaharan Buka Puasa” Porwan, Resmi Dibuka Wakil Bupati Pandeglang

“Secara pribadi saya Ilham Mutakhir, pihak yang dilaporkan oleh kawan-kawan wartawan, atas kelalaian kata-kata saya pada saat aksi, sehingga menyinggung dan menyakiti kawan – kawan wartawan. Dari lubuk hati paling dalam saya nyatakan bahwa saya salah, serta memohon maaf sebesar-besarnya, atas perilaku dan kata-kata saya yang telah menyakiti kawan-kawan wartawan, baik di Pandeglang maupun di Indonesia secara umum,” ungkap Ilham.

Selain itu pun, Ilham juga mengaku kalau apa yang dilontarkan pada wartawan pada saat aksi tersebut, sebenarnya tidak ada maksud sedikitpun untuk menghina, apalagi melecehkan profesi wartawan. Pasalnya, saat itu dirinya mengaku emosi, karena aspirasinya saat aksi tidak ada yang merespon, khususnya dari para anggota DPRD Pandeglang.

“Sekali lagi permohonan maaf ini saya sampaikan, semoga ini menjadi pelajaran paling berharga buat saya. Dan semoga kawan – kawan wartawan bisa memaafkan saya, serta mencabut laporannya di pihak kepolisian. Intinya, apa yang saya katakan saat itu, murni dan jujur tidak terbersit sedikitpun atss kebencian saya pada wartawan, itu hanya karena emosi sesaat,” pungkasnya. (Adytia)

Berita Terkait