PANDEGLANG, BINGAR.ID – Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo meninjau vaksinasi serentak di Badan Diklat Pengembangan SDM Provinsi Banten yang berada di Karangtanjung, Kabupaten Pandeglang, Selasa (22/2/2022).
Dalam peninjauan itu, Kapolri mengungkapkan bahwa vaksinasi kali ini diharapkan dapat memotivasi masyarakat yang belum divaksin. Mengingat pandemi belum mereda, lantaran penyebaran varian Omicron masih terus terjadi.
Baca juga: Target Tuntas Desember, Bupati Serang Optimalisasi Vaksinasi Massal
“Kenapa ini terus kita gelorakan? Karena kita tahu bahwa varian baru belum reda, angkanya masih tinggi. Minggu lalu 64 ribu (kasus), di atas varian Delta. Jadi tentunya kita masih harus waspada walaupun tentunya tidak perlu takut dan salah satunya yang terus kita gencarkan adalah bagaimana kemudian bagi masyarakat yang belum vaksin agar mau melaksanakan vaksin,” ujarnya.
Kapolri menekankan semua pihak untuk tidak lengah. Stakeholder dan masyarakat diingatkan untuk meningkatkan soliditas dan kekompakkan dalam mengentaskan pandemi Covid-19 dengan cara menggenjot tingkat vaksinasi demi mewujudkan kekebalan tubuh komunal.
Baca juga: Ikhtiar Atasi Pandemi, Pemkab Pandeglang Gelar Vaksinasi Massal
“Varian baru masih tinggi Omicron dan kita harus kita hadapi dan tentunya perlu soliditas, perlu kekompakan kita semua kerjasama antara stakeholder dengan masyarakat sehingga target vaksinasi untuk mewujudkan kekebalan imunitas herd immunity ini betul-betul bisa kita laksanakan,” pesannya.
Lebih lanjut Kapolri berharap capaian vaksinasi yang meningkat, juga berbanding lurus terhadap pertumbuhan ekonomi dan menjaga inflasi. Hal ini penting karena sejumlah negara justru mengalami stagnasi.
“Harapan kita dengan yang semua yang kita lakukan ini bisa menjaga agar ekonomi tetap bisa tetap bertumbuh dengan baik, tingkat inflasi juga kita jaga,” jelasnya.
Baca juga: Wakapolda Tinjau Vaksinasi Massal di Pandeglang
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten, Ati Pramudji Hastuti menyebutkan, penyebaran varian Omicron di Banten sudah mulai melandai. Meski diakui pada 17 Februari 2022 kemarin sempat memuncak diangka 7.280 kasus dalam sehari.
“Namun dalan lima hari terakhir, kasusnya terus menurun sampai Senin kemarin, hanya ada 2.600an kasus dalam sehari. Mudah-mudahan kemarin yang 7.000 itu adalah memang puncaknya sehingga terus mengalami penurunan sampai benar-benar landai,” tutupnya. (Ahmad)