PANDEGLANG, BINGAR.ID – Pedagang bendera merah putih dan umbul-umbul di wilayah perkotaan Kabupaten Pandeglang mulai ramai menjelang peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 2020.
Para pedagang bendera ini tal hanya warga Kabupaten Pandeglang, namun ada juga warga Kabupaten Serang yang mengadu nasib untuk menjual bendera dengan memanfaatkan momen peringatan hari kemerdekaan.
Meski warga Indonesia diwajibkan untuk memasang bendera merah putih di depan rumahnya, namun momen itu tak selamanya membawa nasib mujur bagi penjual bendera. Pasalnya, hingga saat ini warga yang membeli bendera masih minim.
Hal itu dirasakan oleh Masta (70) seorang penjual bendera asal Kabupaten Serang. Ia mengaku, sejak mulai berjualan di Pandeglang pada 25 Juli lalu, baru satu bendera yang terjual. Ia menduga, sepinya pembeli bendera merupakan dampak Covid-19.
“Dari pertama jualan disini, baru satu bendera yang terjual, mungkin karena imbas virus corona,” kata Masta, Selasa (11/8/2020).
Menurut Masta, sebelum adanya Covid-19, ia mampu meraup keuntungan hingga Rp1 Juta perbulan. Masta juga mengaku, selama 14 tahun berjualan bendera hanya menjualkan bendera milik orang lain.
Satu bendera yang ia jual dibandrol dengan harga Rp35-70 ribu sedangkan untuk background Rp300 ribu.
“Untungnya ini bendera milik orang lain, saya mah hanya menjualkan saja. Jadi enggak pakai modal materi, cuma waktu doang yang terkuras karena seharian nongkrong jagain bendera,” pungkasnya. (Syamsul/Red)