Jalani Puasa Sambil Asah Talenta

Ilustrasi memasak (Foto: Freepik.com)

PANDEGLANG, BINGAR.ID – Saat bulan puasa, banyak kegiatan yang bisa dilakukan, selain beribadah tentunya. Kegiatan itu bisa bercengkrama dengan keluarga atau memperdalam talenta.

Pilihan terakhir, nampaknya cocok dilakukan oleh Anda yang masih berusia muda. Karena selain bisa menggali potensi, Anda juga bisa menghasilkan materi.

Seperti halnya yang dilakukan oleh Dedeh Fauziah, seorang gadis asal Desa Banyuresmi, Kecamatan Jiput, Kabupaten Pandeglang yang baru saja menamatkan kuliahnya di Sekolah Tinggi Agama Islam Babunajah.

Dedeh mencoba mengasah kemampuannya dalam bidang tata boga dengan membuat Stup Roti beraneka rasa. Maklum, Dedeh merupakan guru honorer di MTs dekat rumahnya.

Sejak diberlakukan status pandemi Covid-19, Dedeh tidak bisa mengajar karena aktivitas di sekolah harus diliburkan demi menekan penyebaran Covid-19.

Maka untuk menutupi rasa jenuhnya itu, Dedeh memilih mengasah hobinya yang selama ini belum tersalurkan maksimal. Selain itu, momentum ini juga dimanfaatkannya untuk berniaga. Hitung-hitung menambah uang sakunya yang masih terbatas sebagai seorang guru honorer.

Dari usahanya itu, sarjana Pendidikan Agama Islam itu mulai menuai hasil. Hobinya meracik bahan makan menjadi Stup Roti dengan variasi rasa cokelat dan vanilla, mulai dilirik pelanggan.

“Awalnya sih iseng. Tapi, ternyata pas coba dipasarkan laku. Tidak banyak sih karena usaha kaya gini juga minimal ada buat jajan sendiri saja,” kata Dedeh sumringah, Selasa (28/4/2020).

Dedeh mengaku, dalam satu hari ia bisa menjual 10 sampai 20 cup Stup Roti. Satu cup-nya stup ia jual dengan harga Rp10 ribu. Dalam menawarkan hasil produknya, Dedeh memanfaatkan media sosial. Bahkan ketika pesanan cukup banyak, dia siap mengantarkan pesanan atau delivery.

“Alhamdulillah sehari bisa laku 10 atau 20 (cup). Ya pemasaran melalui media sosial. Kalau pembeli lebih banyak yang memesan melalui online. Karena kalau ada yang pesan baru buat kue nya, kadang yang datang ke rumah juga ada, suka dianterin juga ke yang pesan paling area Jiput, Menes, Labuan,” ucap gadis 22 tahun itu.

Dia mengaku, baru memulai coba menjual stup buatannya itu sejak bulan puasa. Meski mulai dilirik pelanggan, namun Dedeh belum bisa memastikan tetap melakoni usahanya tersebut usai bulan Ramadan.

“Baru pas puasa saja. Belum tau ini kalau udah selsai puasa lanjut jualan lagi atau tidak. Bagaimana nanti saja,” tutup anak ketiga dari empat bersaudara itu. (Syamsul/Red).

Berita Terkait

Berita Terbaru