Irna Deg-degan Pembelajaran Ganjil Genap Dilanjutkan  

Bupati Pandeglang, Irna Narulita (Bingar/Ahmad)

PANDEGLANG, BINGAR.ID – Bupati Pandeglang, Irna Narulita mengaku deg-degan terkait penetapan kegiatan belajar tatap muka di sekolah yang saat ini masih berlangsung. Irna merasa dilema lantaran kasus terkonfirmasi positif Covid-19 terus melonjak.

Dia khawatir muncul kluster penyebaran dari kawasan sekolah. Saat ini saja jumlah kasus terkonfirmasi di Pandeglang mencapai 31 jiwa. Sementara dia menyadari, banyak siswa dan orang tua yang merindukan kegiatan belajar mengajar tatap muka.

“Kita kan memang masih di zona kuning. Tetapi kami khawatir nih. Kami juga masih mempertimbangkan ibu-ibu yang rindu anaknya belajar tatap muka. Tapi di satu sisi dilematis buat pemimpin. Karena semakin tinggi tingkat penyebarannya,” kata Irna saat ditemui di Kecamatan Majasari, Senin (24/8/2020).

Baca juga: Sistem Belajar Ganjil Genap Dinilai Tidak Efektif

Irna menjelaskan, saat ini proses pembelajaran di Pandeglang masih menerapkan sistem ganjil genap. Akan tetapi ia menilai sistem tersebut belum bisa menjawab kekhawatiran. Soalnya, ada beberapa wilayah yang tergolong zona orange. Terlebih dia akuinya sistem tersebut kurang efektif.

“Kami masih mencari strategi, apakah dibuka tutup sekolahnya? Terutama menutup sekolah yang ada bibit potensi. Mengingat ada beberapa wilayah yang terkategori zona orange. Bagi (orang tua) yang mengkhawatirkan, tadi saya sampaikan untuk segera diliburkan,” bebernya.

Maka dari itu, bupati menekankan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) untuk mencari strategi baru terkait kegiatan belajar siswa diera kenormalan baru.

Baca juga: Orang Tua di Pandeglang Lelah dengan Program Belajar Dari Rumah

“Saya sudah minta dindik untuk membuat strategi baru. Guru-guru juga saya minta untuk di-swab supaya lebih akurat. Memang ada peningkatan tapi kami ingatkan supaya jangan panik,” pesan Irna.

Sementara Kepala Dindikbud Pandeglang, Taufik Hidayat menjelaskan, setelah dilakukan uji coba tatap muka dengan sistem ganjil genap diberlakukan selama dua pekan, pihaknya memutuskan untuk kembali menerapkan sistem tersebut hingga batas waktu yang belum bisa dipastikan.

“Jadi hasil uji coba kemarin tidak ada perubahan. Jadi proses belajar saat ini hingga kedepannya tetap seperti uji coba sampai batas waktu yang belum bisa dipastikan. Kami akan terus memantau menyesuaikan situasi,” kata dia.

Baca juga: Dapat Bantuan Rp15 Miliar, Puluhan SMP di Pandeglang Akan Direhab

Namun sistem tersebut dilaksanakan sekolah dengan mempertimbangkan beberapa syarat. Seperti mendapat persetujuan orang tua dan memberlakukan protokol kesehatan. Dia menerangkan, sistem tersebut yang paling memungkinkan saat ini diberlakukan sambil mengevaluasi setiap hari.

“Memang belum semua sekolah memberlakukan tatap muka dengan sistem ganjil genap. Namun itu dikembalikan pada kebijakan sekolah. Apabila masih ragu-ragu atau belum mendapat persetujuan dari semua orang tua, mungkin mereka tunda,” jelas Taufik. (Ahmad/Red)

Berita Terkait