Intip Ramalan Tren Wisata Tahun 2021

Tren Wisata 2021

Ke depannya yang menjadi wisata adalah wisata yang sehat. (Unsplash)

BINGAR.ID – Pariwisata menjadi sektor paling terpukul karena pandemi virus Corona yang terjadi sepanjang tahun 2020. Penutupan batas negara untuk memutus rantai penularan Covid-19 membuat penerbangan berhenti, hotel dan destinasi wisata tutup. Traveler pun beralih berwisata secara virtual.

Dalam prosesnya, berwisata bisa kembali dilakukan namun dengan penerapan protokol kesehatan (prokes). Diantaranya, memakai masker, membatasi kuota pengunjung, dan sering mencuci tangan. Belakangan, bahkan traveler diminta untuk mengantongi surat nonreaktif test rapid, rapid test antigen, atau negatif PCR swab.

Baca juga: Kejenuhan Masyarakat Akan Picu Pemulihan Pariwisata Tahun 2021

Lalu seperti apa tren wisata ditahun 2021 mendatang? Pakar pariwisata sekaligus Guru Besar UGM Muhammad Baiquni memprediksi kebiasaan baru itu bakal terus diterapkan sepanjang tahun 2021.

“Ke depannya yang menjadi wisata adalah wisata yang sehat. Karena sehat adalah aset yang bisa membuat manusia berwisata. Harus sehat,” kata Baiquni.

“Adapun tren kedua yang tetap berlanjut di tahun depan adalah sport tourism yang dimana di dalamnya tetap punya nilai-nilai jiwa yang sehat. Kemudian, melakukan perdagangan dan transaksi secara adil. Terkait ini wisata outdoor nantinya akan lebih dominan diminati,” ujar Baiquni.

Baca juga: Pulihkan Sektor Pariwisata, Kemenparekraf Fokus Garap Wisatawan Nusantara

Baiquni pun mengungkapkan potensi wisata ke depannya yang bisa dikembangkan adalah seni. Ini bisa dengan memanfaatkan komunitas seni yang berbasis di desa-desa.

“Kita memiliki banyak komunitas seni yang berbasis di desa-desa, dimana para seniman terus bertahan mempertahankan dan berupaya menggiatkan seni. Karena bagi seniman seni bisa menghaluskan budi dan seni itu bentuk estetika happiness,” kata Baiquni.

Baca juga: Kemenparekraf Kembangkan Pariwisata Ramah Muslim di Kawasan Wisata Geopark Bayah Dome

“Seni juga punya potensi wisata, seperti mengadakan kegiatan melukis on the spot. Kita kemarin sudah coba ini di Candi Plaosan dan Candi Sambisari. Saya pikir ini bisa menjadi daya tarik wisata baru yang dimana biasanya melukis sendiri-sendiri di sanggar atau studio, sekarang di tempat wisata. Nah kita bisa mengajak para pecinta dan penggiat seni ke tempat wisata yang ingin kita promosikan itu,” dia menegaskan.

“Jadi ke depannya ada sehat, sport dan seni,” tutup Baiquni. (Ahmad/Red)

Berita Terkait