Gerkatin Pandeglang Minta Pemkab Penuhi Empat Fasilitas bagi Tunarungu

Gertakin

Gertakin Pandeglang saat melakukan kunjungan ke ruangan Wakil Bupati Pandeglang, Tano Warsono Arban. (Istimewa)

PANDEGLANG, BINGAR.ID – Gerakan Untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (Gerkatin) Cabang Pandeglang meminta Pemerintah Daerah (Pemda) lebih memperhatikan keberadaan penyandang disabilitas tunarungu.

Hal itu disampaikan Gertakin Pandeglang saat melakukan kunjungan ke ruangan Wakil Bupati Pandeglang, Tano Warsono Arban, Senin (18/1/2021).

“Perlu Pak Wabup ketahui, saat ini anggota kami di Pandeglang sebanyak 55 orang dan sebagian dari kami belum memiliki pekerjaan karena kondisi kami seperti ini. Tapi alhamdulilah sebagian lagi telah bekerja,dengan skill yang kami miliki berupa keterampilan melukis dan memasak. Tetapi banyak juga yang tidak memiliki skill,” ujar seorang anggota Gertakin yang diterjemahkan oleh Gabriel.

Baca juga: Sarana Olahraga Bagi Disabilitas di Banten Memprihatinkan

Oleh karena itu, Gertakin meminta Pemda dapat memfasilitasi kebutuhan Gertakin yang selama ini menjadi kendala, agar mereka bisa lebih berdaya.

“Yang pertama, tidak adanya penerjemah di Pandeglang. Kedua, pemerintah dapat memfasilitasi pelatihan untuk meningkatkan skill para anggota. Ketiga, dapat memfasilitasi alat bantu pendengaran dan terakhir dapat membantu penempatan pekerjaan bagi para anggota kami,” harapnya.

Baca juga: Pengamat HAM: Tak Ada Alasan Pemerintah Kesampingkan Hak Disabilitas

Menanggapi hal itu, Wakil Bupati Pandeglang Tanto Warsono Arban berjanji akan berusaha membantu memecahkan permasalahan yang dialami Gertakin.

“Dengan adanya silaturahmi ini merupakan langkah awal kita untuk dapat saling mengenal dan berkomunikasi. Komunitas ini menjadi tugas pemerintah juga, besar harapan kami setelah pertemuan ini komunitas ini bisa kerja sama dengan pemerintah dalam segala hal,” katanya.

Baca juga: Pemkab Butuh Adaptasi Penuhi Hak Disabilitas

Tanto mengklaim, pemerintah akan selalu hadir diseluruh lapisan masyarakat tanpa memandang perbedaan dan kekurangan.

“Kami lihat skill-nya dulu biar kami bantu permasalahan dalam bidang pekerjaan. Jangan sampai pesimis, harus ikhtiar, mungkin ada beberapa yang kesulitan, tapi kalian harus optimis, dan pemerintah daerah akan membantu. Mudah-mudahan apa yang kalian harapkan dapat terwujud,” jelasnya. (Ahmad/Red)

Berita Terkait