BANDUNG, BINGAR.ID – Desa Cihideung merupakan desa yang terletak di Kabupaten Bandung Barat. Desa ini masih menyimpan banyak unsur seni dan budaya yang perlu dilestarikan, salah satunya adalah kesenian Sasapian.
Sasapian adalah sebuah seni pertunjukan yang menggunakan berbagai elemen, seperti rakitan bambu, tanduk, dan ekor sapi yang dirakit menjadi bentuk sapi dan menjadi poin utama dalam pertujukan.
Kesenian Sasapian diselenggarakan setiap perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Indonesia sebagai salah satu bentuk pertunjukannya. Selain itu, kesenian ini juga ditampilkan dalam acara hajatan seperti pernikahan atau khitanan.
Baca juga: Mengenal Abah Kalimi, Maestro Calung Renteng yang Meraih Anugerah Kebudayaan Indonesia
Program Studi Seni Rupa Telkom University dengan penjurusan Fotografi dan Film, bekerjasama dengan agensi kreatif asal Bandung yaitu Artisun Creative, memproduksi film pendek yang berjudul “Ngareret Sasapian” sebagai bentuk dari pengabdian masyarakat kampus Telkom kepada masyarakat Jawa Barat untuk melestarikan seni dan budaya Sasapian ini.
Proses perancangan film sudah berlangsung sejak Maret 2023, dan puncaknya adalah proses shooting pada tanggal 10 Mei 2023. Dipimpin oleh Fikri Amrullah dari Artisun Creative sebagai Sutradara, penulis, dan penanggung jawab kreatif, Audia Damayanti sebagai Produser, juga Sigit Kusumanugraha, Donny Trihanondo, dan Soni Sadono selaku dosen Seni Rupa Telkom University sebagai Produser Eksekutif dalam produksi film pendek ini.
Dari pihak Komunitas Sasapian di Desa Cihideung diwakili oleh Kang Agus dan rekan-rekannya sebagai pengrajin dan pelaku seni Sasapian. Kang Agus menyampaikan bahwa untuk pembuatan Sasapian ini bisa memakan biaya sampai Rp10-15 juta untuk satu event. (Rls)