Galeri Warisan MAR Kunjungi Banten

Istimewa

Bingar.id – Banten merupakan salah satu dari 18 daerah di Indonesia yang mendapatkan kehormatan khusus dari Galeri Warisan Museum Artefak Rasulullah (MAR), dan menjadi daerah pertama yang dikunjungi, dalam rangkaian roadshow Galeri warisan MAR di Indonesia, untuk memamerkan 13 artefak milik Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya, di Museum Kepurbakalaan Banten Lama, Kota Serang, Provinsi Banten, sejak Minggu (16/2/2020) hingga Selasa (18/2/2020) nanti.

Dalam pameran artefak Rasulullah dan para sahabatnya tersebut, sejumlah artefak seperti sorban, tongkat, sandal hingga talapak kaki milik Nabi Muhammad SAW, tersaji di Museum Kepurbakalaan Banten Lama. Demikian juga dengan artefak- artefak milik para sahabat nabi, seperti pedang salah seorang panglima perang, Khalid bin Walid, maupun kunci Ka’bah pada saat Kerajaan Turki Utsmani juga dipamerkan.

“Benda-benda artefak yang kita bawa dan pamerkan saat ini, ada sekitar 13 item, mulai dari rambut, janggut, sandal tapak kaki, maupun beberapa benda lainnya milik Rosulullah. Selain itu pun, masih ada lagi benda yang selain milik Rasulullah, seperti halnya Pedang Khalid bin Walid, serta Batu Dinding Ka’bah. Dan sebenarnya masih banyak yang lainnya, tapi kita hanya bawa sebanyak itu, karena ruangan untuk memamerkannya tidak mencukupi,” jelas Abd Manan Embong, selaku pemilik galeri warisan MAR, Minggu (16/2/2020).

istimewa

Dikatakannya juga, bahwa galeri warisan MAR sebenarnya memiliki 72 artefak yang telah teruji keasliannya, serta telah mendapat sertifikat internasional dari Saudi Commision for Tourism dan National Heritage. Namun sayang, Abd Manan mengaku akibat keterbatasan ruang yang ada di Musium Kepurbakalaan Banten Lama, membuat sejumlah benda-benda warisan MAR itu tidak bisa dipamerkan seluruhnya.

Pemilik Galeri Warisan MAR ini mengatakan, bahwa sejumlah benda-benda artefak itu didapatinya dari berbagai negara dan pinjaman dari negara-negara, seperti Arab Saudi, Yordania, Turki hingga Syiria, yang menjadi tempat dimana benda atau artefak ini ia dapati.

“Proses mengumpulkannya sudah dari 2016 lalu, dan kita memang sudah punya kerjasama dengan negara atau daerah tempat benda ini didapat seperti Yordania atau Mekkah dan Madinah,” ujarnya.

Sementara Yefit Tiana selaku Event Director mengatakan, bahwa pameran artefak Rasulullah yang dilaksanakan di Museum Kepurbakalaan Banten Lama tersebut, merupakan kerjasama antara Galeri Warisan MAR dengan Nahdatul Ulama (NU), dan Banten dipilih sebagai daerah pertama dalam rangkaian roadshow Galeri Warisan MAR ke 18 daerah di Indonesia.

“Kita sinergi dengan Nahdatul Ulama, karena sesuai permintaan prof (Abd Manan Embong). Karena NU kan juga memiliki pengurus cabang luar biasa di Malaysia, jadi kami langsung sinergi dengan NU dan audiensi berlangsung dengan KH. Said Aqil Siraj (Kerua PBNU). Tapi meski begitu, pameran yang kita laksanakan ini terbuka untuk umum dan seluruh umat, baik  itu muslim maupun non muslim. Tujuan kita kan ingin mempersatukan, sama seperti yang dilakukan di Museum Topkapi, Istanbul,” aku Yefit.

istimewa

Yefit Tiana ini pun mengatakan, bahwa rencana gelaran pameran terlama akan dilakukannya di Probolinggo dengan konsep pameran lebih besar, serta bebarengan dengan gelaran Kongres Nahdatul Ulama di Rembang. Karena memang waktunya bertepatan dengan bulan suci Ramadhan

“Galeri juga akan ikut meramaikan dalam kongres NU di Rembang pada bulan Maret. Kita juga akan bisa nikmati pameran ini di Probolinggo selama satu bulan penuh di bulan ramadhan,” tambahnya.

Disamping itu semua, Event Director Galeri Warisan MAR ini pun mengatakan, bila pameran Artefak Rasulullah yang dilaksanakan di Museum Kepurbakalaan Banten Lama tersebut, mulai Senin hingga Selasa (17-18/2/2020), para pengunjung yang ingin melihat Artefak Rasulullah dan para sahabatnya, akan dikenakan tarif sebesar Rp25 ribu/orang. Hal ini karena artefak tersebut merupakan benda yang diasuransikan dan pemeliharaannya membutuhkan biaya.

“Barang-barang ini kan diasuransikan, untuk menghelat acara ini juga membutuhkan cost produksi yang cukup besar. Seperti bisa dilihat kita sangat menjaga suhu ruangan, kalau suhunya sudah menghangat kita akan clear-kan area untuk naikkan suhu kembali untuk kebaikan artefak tersebut,” pungkasnya. (Fauzan/Ist)

Berita Terkait

Berita Terbaru