FPTK Banten Gagas “Ngopi Mantab” Bersama FPRB Pandeglang

Ngopi Mantab

Diskusi FPTK Banten dengan FPRB Pandeglang dalam rangka menggagas NGOPI MANTAB di Pandeglang. Adytia

PANDEGLANG, BINGAR.ID – Forum Pelestari Terumbu Karang (FPTK) Provinsi Banten, bersama Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Pandeglang, menggelar diskusi terkait Kabupaten Tangguh Bencana (KTB) di Sekretariat FPRB Pandeglang di Cipeucang, Rabu 2 Oktober 2024.

Hal ini dilakukan dengan tujuan penguatan pada masyarakat, dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bencana alam, khususnya bencana megathrust di laut selat sunda.

Baca Juga : Melalui Program TJSL, FPTK Berhasil Tanam 7.700 Fragmen Karang di Liwungan

Ketua FPRB Pandeglang, Mulyadi mengatakan keberadaan informasi megathrust sudah dari tahun-tahun sebelumnya. Namun memang untuk pelaksanaannya hanya sekedar himbauan dan informasi saja, bukan pada kegiatan aksi.

Oleh karena itu, sangat tepat ketika ada FPTK mengajak diskusi untuk menggagas ide tentang Kabupaten Tangguh Bencana dengan cara meningkatkan kapasitas.

“Dengan diskusi ini, kita akan bergerak untuk bagaimana mempersiapkan diri dalam menghadapi dampak bencana megathrust, paling tidak bisa mengurangi resiko dari bencana,” ungkap Mulyadi.

Baca Juga : Diskusi “Ngopi Mantab” Soroti Perubahan Iklim Terhadap Terumbu Karang

Salah seorang relawan dari LAZ Harfa, Ii mengatakan, konsep ini sangat bagus dengan tujuan FPRB Pandeglang, yakni untuk bagaimana mengkonsep penangan bencana. Sehingga kedepannya Pandeglang tinggal bagaimana melakukan koordinasi dan diskusi dengan semua stakeholder yang ada dalam kebencanaan tersebut.

“Isu megathrust memang sudah muncul dari beberapa bulan saja, akan tetapi respon nya saya melihat kurang, lewat FPRB ini sangat tepat untuk menggagas penanganan risiko bencana tersebut,” ujarnya.

Nurwarta Wiguna, selaku Koordinator FPTK Banten, yang juga aktivis lingkungan dan kebencanaan, mengatakan bahwa gagasan ini disampaikan dengan tema Ngopi Mantab (Ngobrol Pintar tentang Masyarakat Aman dan Tangguh Bencana).

Baca Juga : Ngopi Mantab, Diskusi Ciptakan Kemandirian Masyarakat Hadapi Bencana

“Lewat acara ini, saya berharap FPRB bisa memberikan pemahaman tentang kebencanaan, khususnya untuk menghadapi isu megathrust di laut Selat Sunda,” tegas Nurwarta.

“Maka itu, perlu bersama-sama dalam menghadapi bencana ini, salah satunya dengan membangun diskusi dengan berbagai pihak, komunitas, pemerintah, maupun dunia usaha, agar jangan sampai kita terlambat,” sambungnya.

Lebih lanjut Koordinator FPTK Banten ini pun berharap, kedepannya pada acara diskusi-diskusi nanti, FPRB harus bisa menghadirkan pihak dari pemerintah setempat maupun Provinsi, sehingga terbangun kebersamaan dan sinkronisasi program kebencanaan tersebut.

“Saya berharap diskusi ini tidak selesai di sini, kedepan harus terus dilakukan dengan melibatkan unsur Pentahelix, khususnya para pemangku kebijakan, sehingga aksi di lapangan bisa sinkron dengan program kebencanaan yang ada di pemerintah,” pungkasnya. (Adytia)

Berita Terkait