PANDEGLANG, BINGAR.ID – Dalam rangka meningkatkan kondisi perekonomian masyarakat pasca pandemi Covid-19. Pemerintah Kabupaten Pandeglang berupaya menerapkan new normal atau kenormalan baru, supaya ekonomi kembali bergairah.
Meski penerapan new normal di Kabupaten Pandeglang belum resmi diumumkan. Namun masyarakat sudah mulai terlihat melakukan aktivitasnya seperti biasa. Hanya saja, perputaran ekonomi di pasar belum sepenuhnya pulih.
Kabid Pasar pada Dinas Perdagangan Perindustrian dan ESDM (Disperindag dan ESDM), Kabupaten Pandeglang, Abdul Haris mengakui hal tersebut. Namun kata Haris, masih banyak pedagang yang mengeluhkan dagangan yang tak laku di jual.
“Meskipun new normal, banyak pedagang yang ngeluh dagangannya tak laku, apalagi pedagang pakaian. Daya beli masyarakat masih kurang,” kata Haris, Rabu (1/7/2020).
Selain itu lanjut Haris, saat ini masyarakat Kabupaten Pandeglang mengalami ketergantungan pada pembelian secara online. Sehingga masyarakat enggan untuk datang ke Pasar.
“Pedagang mah banyak, tapi yang beli tidak ada, masih banyak masyarakat yang ragu-ragu untuk pergi ke pasar. Paling ke pasar ketika turun bantuan sosial (Bansos) Covid-19,” jelasnya.
Minimnya daya beli masyarakat berdampak pada sektor Pendapatan Asli Daerah (PAD) Disperindag dan ESDM Pandeglang. Sampai triwulan kedua saja, capaian PAD baru 40 persen dari target 2,3 Miliar.
“Iya sangat berdampak pada PAD. Biasanya mah triwulan kedua ini sudah mencapai 60 persen, ini mah baru 40 persen, artinya ada penurunan 20 persen,” pungkasnya. (Fauzan/Red)