PANDEGLANG, BINGAR.ID – Era digitalisasi saat ini diakui memiliki sisi negatif yang perlu diawasi. Salah satunya mengenai peredaran berita bohong atau hoax dan kemudahan mengakses berbagai situs.
Untuk itu peran dari orang tua harus lebih pro aktif lagi dalam mengawasi setiap kegiatan anak dalam menggunakan gawai atau gadget. Apalagi, dalam kodisi pandemi Covid-19, anak sekolah lebih banyak melakukan pembelajaran secara online.
Baca juga: Percepatan Digitalisasi Daerah Akan Tingkatkan Pelayanan dan PAD
“Digitalisasi saat ini di Indonesia sangat luar bisa apalagi anak-anak harus diberikan pengawasan penuh oleh orangtua agar tidak salah dalam menggunakan media sosial, karena anak-anak saat ini lebih cepat dalam menggunakan gadget,” kata Anggota Komisi I DPR RI, Rizki Aulia Rahman Natakusuma dalam satu kegiatan Webinar, Sabtu (11/9/2021).
Akan tetapi, dia menyadari banyak pula manfaat yang bisa didapat dalam kemudahan saat mengakses internet. Pasalnnya dengan perkembangan yang saat ini bisa memudahkan masyarakat dalam melakukan berbagai aktivitas, seperti halnya transportasi online.
“Dengan smartphone kita bisa memesan makanan tanpa harus pergi ke tempatnya, hanya tinggal terhubung saja ke internet bisa terbantu. Tergantung dari bagaimana kita menggunakan kemudahan digitalisasi saat ini,” tuturnya.
Sementara Akademisi Universitas Esa Unggul Jakarta, Drs. Gun–Gun Siswadi menyebut, waktu masyarakat di Indonesia saat ini lebih banyak dihabis untuk menggunakan media sosial. Berdasarkan penelitian, dalam sehari masyarakat Indonesia bisa menghabiskan waktu 3 jam untuk mengoperasikan media sosial.
Baca juga: Anggota DPR RI Ingatkan Masyarakat Lebih Hati-hati Berikan Data Pribadi
Akibatnya, minat membaca dari masyarakat saat ini sudah mengalami penurunan yang sangat jauh, karena dari 1.000 orang hanya satu orang yang masih memiliki minat untuk membaca.
“Ini dampak dari perubahan era digitalisasi. Kita harus menciptakan agar informasi yang didapat di media sosial bisa memberikan nilai tambah bagi masyarakat. Tiga jam dalam 1 hari masyarakat Indonesia cenderung aktif di media sosial,” sebutnya.
“Kita harus mencari solusinya karena tiga jam itu bukan waktu yang sebentar, kita harus mencari solusinya agar masyarakat bisa menjadikan digital sebagai salah satu alat untuk meningkatkan ekonomi masyarakat,” tandasnya. (Syamsul/Red)