Eksplorasi Tubuh dan Ingatan, “Jalan Pulang” Suguhkan Pertunjukan Memukau

Teater Jalan Pulang

Ruang Kreatif Halaman Budaya sukses menggelar Karya Inovatif “Suatu Peristiwa Jalan Pulang”. (Istimewa)

PANDEGLANG, BINGAR.ID – RA Yopi Hendrawan Utoyo, selaku sutradara Karya Inovatif “Suatu Peristiwa: Jalan Pulang” berhasil menggabungkan spirit performance art sebagai salah satu metode latihan dalam proses kekaryaan peristiwa Jalan Pulang.

Pertunjukan teater yang digelar selama tiga hari, Senin-Rabu (8-10/11/2021) di Kampung Lame, Desa Mekarsari, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang itu berhasil memukaiu penonton.

Metode yang diaplikasikan Yopi berhasil memberi kebebasan pada para aktornya dalam mengeksplorasi ingatan  tubuh dan memori mereka yang sangat beragam untuk ditransformasikan ke dalam adegan sebagai peristiwa yang juga membangkitkan ingatan para penontonnya.

Baca juga: Protes Infrastruktur di Pandeglang Melalui Teater “Jalan Pulang”

“Metode itu yang kemudian membantu para aktor untuk mengembangkan gagasan-gagasan dalam mengeksplorasi adegan-adegan yang menjadi peristiwa,” ungkap Yopi dalam keterangan persnya, Kamis (11/11/2021).

Teater modern dengan dialog minikata memfokuskan eksplorasi laku gerak tubuh para aktornya dalam mengantarkan masyarakat  penontonnya untuk bebas menginterpretasikan Jalan Pulang.

“Sebuah sudut pandang baru bagi kami bahwa tubuh seorang aktor dapat memberikan sebuah pesan atau gambaran terhadap suatu peristiwa dan itu sangat menarik, terlebih dari itu dekorasi panggung/artistik menimbulkan keindahan yang lebih dan sangat berpengaruh terhadap pementasan,” kesan Adam Nurjaman dari Teater Hardiwinangun yang hadir selama tiga hari sebagai penonton.

Baca juga: Rangkuman Hasil Riset Mengenai Angklung Buhun Baduy

Bentuk pertunjukan partisipatoris membuat aktor dapat berinteraksi dan menjadikan penontonnya sebagai bagian dari peristiwa. Salah satu penonton, Stephanus Widjanarko sampai menitikkan air mata karena haru saat Lifi Chaevy Febrian membersihkan kakinya yang becek karena lumpur dan melibatkannya sebagai bagian dari suatu peristiwa Jalan Pulang.

“Saya tidak menyangka diperlakukan seperti itu, saya paham kalau aktor sedang membawa saya ke ingatannya tentang pulang dan rasanya berbakti kepada orang tua, tapi tidak mengira kalau bisa sampai sejauh itu,” ucap Stepanus Widjanarko dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi.

Karya Inovatif Suatu Peristiwa Jalan Pulang tidak hanya melibatkan seniman dan sanggar kesenian tradisional, tetapi juga seniman dan komunitas dari berbagai disiplin seni, seperti Teater Kain Hitam Gesbica UIN Banten, LISBU Unbaja, Laboratorium Banten Girang.

Baca juga: Kemenparekraf Tekankan Pentingnya Pemahaman Tata Suara Dalam Pertunjukan

Selain itu, Ruang Kreatif Halaman Budaya juga melibatkan seniman dari luar Banten, seperti penata musik dari Bondowoso, Lutvan Hawari (Akar Suara), Fajar Okto sebagai penata cahaya dari Bandung, dan Kristo Mulyagan Robot dari Lesoburt Art NTT,  dan N.D Vindriana penata busana dari Jawa Tengah.

“Kami senang bisa terlibat dalam proses ini. Apa yang dilakukan Yopi dan Ruang Kreatif Halaman Budaya seperti menjawab tantangan pelaku seni yang pulang kampung setelah mengenyam pendidikan seni di kota besar. Panjang umur kesenian lokal dan ruang kreatif di pinggir kota,” kesan Vindriana. (Ahmad/Red)

Berita Terkait