DP3AP2KB Lebak Gelar Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi Gratis

DP3AP2KB Lebak

Kegiatan pelayanan KB dan cek kesehatan reproduksi gratis dari DP3AP2KB Kabupaten Lebak. Widi

LEBAK, BINGAR.ID – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Lebak, menggelar kegiatan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi gratis, di Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), di Pasar Rangkasbitung, Rabu 26 Februari 2026.

Kegiatan yang bertujuan untuk mempermudah akses masyarakat, khususnya pada pedagang dan pengunjung pasar, terkait kesehatan serta pelayanan kesehatan reproduksi.

Baca Juga : Pemerintah Siapkah Langkah Jadikan Covid-19 Sebagai Endemi

Dalam kegiatan tersebut, DP3AP2KB memberi berbagai jenis pelayanan, seperti pil KB, suntik kesehatan, pemasangan implan, sterilisasi alat KB, pemberian obat pasca pelayanan, hingga konseling.

“Peserta hanya perlu membawa KTP dan Kartu Keluarga, untuk mendaftar langsung di lokasi. Dimana kegiatan ini dirancang, untuk menjangkau masyarakat yang kesulitan mengakses fasilitas kesehatan, karena keterbatasan waktu atau jarak,” jelas Tuti Nurasiah, Kabid Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana pada DP3AP2KB Lebak.

Baca Juga : Butuh Blueprint Perlindungan Anak yang Konkret dan Komprehensif

“Kami memahami banyak ibu-ibu di pasar yang tidak melakukan KB, bukan karena tidak mau, tetapi karena harus meninggalkan usaha mereka untuk pergi ke tempat pelayanan kesehatan. Dengan kegiatan ini, kami ingin memudahkan mereka mendapatkan layanan tanpa harus meninggalkan aktivitas sehari-hari,” sambungnya.

Tuti Nurasia pun menegaskan, bila kegiatan pelayanan gratis tersebut bermanfaat untuk masyarakat, maka program serupa akan dilaksanakan di masa mendatang, dengan lebih baik dan menjangkau lebih banyak masyarakat.

“Kegiatan yang kita laksanakan hari ini, merupakan hasil kerja sama dengan Dinas Kesehatan, Ikatan Bidan Indonesia, Disperindag, dan Diskominfo. Dan semoga ini bermanfaat,” tegasnya.

Baca Juga : 9 Kebiasaan Makan yang Berisiko Buruk Bagi Kesehatan

Sementara itu, salah seorang peserta kegiatan, Yuni (29) mengaku, kalau kegiatan ini sungguh bermanfaat dan cukup positif, serta terlihat mendapat respon serta antusiasme tinggi dari warga, terutama yang biasa berjualan di pasar Rangkasbitung ini.

“Alhamdulillah kegiatan ini sangat membantu dan mempermudah selain dari segi jarak, menghemat waktu juga,” aku Yuni singkat. (Widi/Red)

Berita Terkait