LEBAK, BINGAR.ID – Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Provinsi Banten Mulyadi Jayabaya, mengatakan pihaknya bersama Menteri Investasi rencana pengembangan budidaya ikan patin guna mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Pasalnya dia menilai, patin memiliki nilai ekonomi tinggi karena menjadi kebutuhan dunia. Bahkan, pihaknya akan menjalin kerja sama dengan para petani untuk mengembangkan usaha budidaya ikan patin itu.
“Kami menargetkan dua sampai tiga bulan Lebak bisa menjadikan sentra usaha budidaya ikan patin di Lebak dan bisa memproduksi 700 ton per bulan,” katanya saat menerima kunjungan Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia di Lebak, Sabtu (8/5/2021).
Baca juga: Investasi Banten Tumbuh Positif, Thailand Jadi Investor Terbesar
Sementara Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia menilai, Kabupaten Lebak memiliki potensi untuk menggerakkan ekonomi rakyat dengan memanfaatkan lahan. Dimana di daerah itu terdapat budidaya perikanan seluas 14 hektare dengan biaya tidak begitu tinggi, namun nilai ekonominya tinggi.
Karena itu, kata dia, perlu menjalin kerja sama dengan IPB untuk usaha budidaya perikanan itu.
“Kami besok akan mencarikan investor untuk mengembangkan usaha budidaya perikanan seluas 14 hektare itu,” janjinya.
Lebih jauh, mantan Ketua Umum HIPMI itu memandang, Kabupaten Lebak bakal menjadi kawasan pertumbuhan ekonomi baru, seiring dibangunnya jalan tol yang menghubungkan antara Jakarta dan Lebak dengan tiga segmen.
“Pembangunan jalan tol segmen pertama pada bulan Juli 2021 itu akan diresmikan dan segmen dua dan tiga paralel. Kami setelah melihat lokasi jalan tol pintu bautnya saja benar ada sekitar 3.000 hektare dan sangat cocok untuk dijadikan kawasan industri,” katanya.
Baca juga: Serapan Tenaga Kerja Terus Turun Meski Investasi Tumbuh
Menurut dia, kawasan industri di Kabupaten Lebak nantinya dibangun kajian masterplannya dibiayai oleh Kementerian Investasi.
Selain itu juga Kementerian Investasi akan membantu untuk mendatangkan para investasi yang akan menanamkan modalnya di daerah itu.
Karena itu, pihaknya nanti dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) setempat dapat membuat administrasi sebagai kawasan industri. (Agisna/Red).