PANDEGLANG, BINGAR.ID – Ribuan siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kecamatan Cimanggu terhambat proses belajarnya. Hal ini disebabkan oleh masih porak porandanya lokal kelas mereka pasca gempa 6,7 Magnitudo yang berpusat di kecamatan tetangganya yaitu Sumur.
Koordinator Administrasi (Kormin) Dinas Pendidikan Kecamatan Cimanggu Memed Hidayat pada Sabtu (15/1) mengatakan, dari data sementara, jumlah SD Negeri yang mengalami kerusakan cukup parah di wilayahnya mencapai 5 sekolah.
Baca Juga : Aktivitas Kegempaan di Banten Selama Juli Meningkat 123,7 Persen
“Sekolah sekolah itu diantaranya SDN Waringin Kurung 3, SDN Padasuka 1 dan 2, SDN Ciburial 1, dan SDN Rancapinang 1. Dari jumlah itu, yang mengalami kerusakan terberat adalah SDN Padasuka 2, dan Waringin Kurung 3. Rata rata, setiap sekolah itu jumlah total muridnya mencapai 150 orang maka bila dikalikan total siswa yang belajarnya terdampak gempa mencapai 750 orang,” katanya, Sabtu (15/1/2022).
Ia melanjutnya, dari hasil pendataan sementara pihaknya, kerusakannya mayoritas di bagian atap yaitu genting yang pecah dan plafon yang ambrol. Selain itu ada sejumlah sekolah yang dindingnya retak retak. Hal ini menurut dia mengganggu proses belajar dan mengajar karena tanpa bagian atap maka siswa akan kesulitan apalagi masuk musim penghujan seperti sekarang.
Baca Juga : Gempa 4,9 SR yang Guncang Bayah Lebak Tak Berpotensi Tsunami
Hal senada ditambahkan Kepsek SMP 1 Cimanggu Edi W. Kata dia, di Cimanggu ada 7 SMP yang berstatus negeri dan 1 SMP swasta. Dari jumlah itu, ada tiga sekolah yang kerusakannya sudah terdata yaitu SMPN 1 Cimanggu, SMPN 3 Cimanggu, dan SMPN 7 Cimanggu. Bahkan untuk SMPN 3 Cimanggu, ada ruangan kelas yang baru selesai dibangun kini bagian plafonnya sudah rusak terkena gempa.
“Iya ruangan kelas baru itu belum sempat diserahterimakan namun sudah terkena gempa. Selain ruangan kelas, gempa ini juga menimbulkan trauma bagi para siswa, terutama yang domisilinya di Kecamatan Sumur. Mereka teringat tsunami tahun 2018 lalu, dan ada pula siswa kami yang rumah orangtuanya rusak sehingga terhambat untuk ke sekolah. Jadi kalau hari ini mereka tidak sekolah kami sangat memakluminya,” ujar Kepsek SMP 1 Cimanggu ini.
Baca Juga : Intensitas Kegempaan di Banten Selama November Turun 35 Persen
Edi pun berharap, kedepan ada panduan bagi para guru untuk menerapkan metode belajar mengajar pasca gempa sehingga siswa dan guru mendapatkan pengetahuan bagaimana mitigasi bencana alam gempa bumi agar meminimalisasi jumlah korban jiwa.
Sementara itu, dari data yang dihimpun, sejumlah sekolah di wilayah bagian Selatan Kabupaten Pandeglang mengalami kerusakan. Selain di Cimanggu, dilaporkan sejumlah sekolah diantaranya MTSN 3 Pandeglang yang terletak di Desa Sukajadi, Kecamatan Cibaliung dan SMPN 2 Cigeulis.
Di MTSN 3 Pandeglang, ada 3 ruangan yang rusak parah yaitu dua ruang guru dan sebuah tribun. Bagian plafon dan atap ruangan ruangan itu ambrol serta dindingnya retak parah hingga bergeser sehingga sangat berbahaya bagi keselamatan warga sekolah. (Chandra Dewi)