PANDEGLANG, BINGAR.ID – Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tahap II di Kabupaten Pandeglang mendapat sorotan. Pasalnya, vaksinasi yang dipusatkan di kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pandeglang itu, disesaki oleh calon penerima vaksin yang berasal dari petugas pelayanan publik.
Puluhan pegawai yang ingin divaksin, mengantre di depan gerbang Dinkes secara berkerumun. Bahkan antrean terlihat hampir tanpa jarak.
Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Kabupaten Pandeglang menganggap, Dinkes dan Tim Gugus Covid-19 gagal dalam melaksanakan vaksinisasi.
“Vaksinisasi yang dilakukan di depan gedung Dinkes Kabupaten Pandeglang tidak sesuai dan melanggar protokol kesehatan karena tidak menerapkan physical distancing (menjaga jarak) dan terlalu terkesan asal-asalan,” kritik Ketua umum PMII Pandeglang Samsul Hadi, Rabu (10/3/2021).
Baca juga: Bagaimana Suntik Vaksin Dosis Pertama dan Kedua Beda Merek?
“Pelaksanaan vaksinisasi itu sangat jauh dari protokol kesehatan yang di mana tidak menjaga jarak, berkerumun bahkan sampai saling dorong-mendorong. Padahaljelas tujuan dari vaksinisasi ini untuk mencegah Covid 19. Tapi kalau seperti ini malah dikhawatirkan menjadi klaster baru penularan Covid-19,” sambungnya.
Padahal dia menjelaskan, Pemprov Banten sudah menerbitkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 1 Tahun 2022 tentang Penanggulangan Corona virus Disease.
“Berdasarkan pasal 17 di Perda itu, tertuang bahwa setiap orang melanggar Prokes dikenakan sanksi administrasi bahkan sanksi pidana,” jelasnya.
Dia melanjutkan, kondisi ini dianggap tidak mencerminkan perilaku yang baik. Imbauan pemerintah yang melarang berkerumun, justru dilanggar sendiri oleh Dinkes.
“Semua dilanggar oleh Dinkes yang saat ini menjadi garda terdepan penanganan Covid-19. Ini sangat menghawatirkan menjadi contoh buruk untuk masyarakat Kabupaten Pandeglang,” kecamnya.
Baca juga: 5.999 Orang di Pandeglang Akan Divaksinasi Tahap Dua
Sementara Bupati Pandeglang, Irna Narulita mengatalan, kerumunan terjadi karena ada beberapa calon penerima vaksin yanh datang tidak sesuai jadwal.
“Ada yang seharusnya divaksin kemarin, tapi datang hari ini. Jadi semakin banyak. Terus juga banyak yang ingin saling didahulukan. Mungkin karena mereka punya agenda lain,” terangnya.
Irna mengklaim, pihaknya akan membenahi pengaturan vaksinasi dengan mengatur jadwal. Bahkan meja skrining untuk mendeteksi kelayakan calon penerima juga sudah ditambah.
“Meja tadinya 3 untuk pria dan 3 wanita. Sekarang ditambah jadi masing-masing 5,” sebutnya. (Ahmad/Red)