Bukan Pakai Odol, Begini Cara Efektif Tangkal Gas Air Mata

Polisi menembakkan gas air mata ke arah pengunjuk rasa saat demo menolak Undang-undang Cipta Kerja di depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya (Foto: Antara/Zabur Karuru).

JAKARTA, BINGAR.ID – Gelombang aksi demonstrasi menolak Undang-Undang Omnibus Law terjadi di mana-mana. Tak sedikit pula yang berujung ricuh. Salah satu yang kerap digunakan Polisi untuk menghalau anarkisme massa, adalah dengan menggunakan gas air mata.

Gas air mata cukup ampuh untuk membubarkan massa yang mulai sulit dikendalikan. Dan untuk mengantisipasi itu, biasanya massa menyiapkan dirinya dengan pasta gigi atau odol yang kemudian diolesi ke wajah untuk menangkal perih akibat gas air mata.

Namun Ketua Seksi Bidang Pemberantasan Kebutaan (SBPK) Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami), dr. Umar Mardianto SpM (K) menyebut, pasta gigi justru tidak ampuh untuk menangkal gas air mata.

“Pasta gigi tidak efektif untuk menangkal gas air mata. Cara menangkal yang tepat adalah mencegah zat aktif dalam gas air mata kontak dengan lapisan mukosa pada bagian muka (mata, hidung dan mulut),” terang dr. Umar

Dokter Umar lalu membagikan beberapa tips yang bisa dilakukan oleh orang-orang yang kebetulan melintasi lokasi demo apabila tidak sengaja terkena gas air mata. Salah satunya adalah segera membersihkan mata dengan membilasnya menggunakan air bersih. Semakin cepat penanganan maka penyembuhannya pun akan semakin cepat.

“Bila terlanjur kontak, maka diperlakukan seperti trauma kimia. Yaitu dengan membilas zat aktif tersebut dengan air bersih yang tidak mengandung soda secepat dan sebanyak mungkin sebelum orang tersebut dibawa ke IGD terdekat yang ada tenaga medis terlatih untuk kasus trauma kimia,” sambungnya.

Lebih lanjut efek keparahan seseorang yang terkena gas air mata tergantung pada kondisi kesehatan mata yang mereka miliki. Selain itu lamanya kontak dengan zat aktif yang terkandung dalam gas air mata juga turut menentukan tingkat keparahan yang dialami seseorang.

“Tergantung kondisi mata orang yang terkena zat aktif sedang baik atau tidak dan sangat sensitif dengan zat tersebut atau tidak. Terakhir adalah lama kontak dengan zat aktif tersebut sebelum mendapat pertolongan sementara. Bila seseorang matanya sedang ada masalah, sensitif dan kontaknya lama maka efeknya bisa parah. Sebaliknya jika mata sedang dalam kondisi baik maka prognosisnya cukup baik,” tandasnya. (Agisna/Red)

Berita Terkait

Berita Terbaru