BPJS Kesehatan Sudah Siapkan Jutaan Data Peserta Penerima Bantuan Vaksin Covid-19

Vaksin

Ilustrasi vaksin Covid-19 (Freepik)

JAKARTA, BINGAR.ID – BPJS Kesehatan mengaku siap mendistribusikan vaksin Covid-19 kepada peserta Jaminan Kesehatan Nasional atau pemegang Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) mulai akhir 2020 mendatang.

Kepala Humas BPJS Kesehatan M Iqbal Anas Ma’ruf mengatakan lembaganya telah mempersiapkan data peserta yang akan jadi sasaran penerima vaksin.

“Pada prinsipnya, BPJS Kesehatan selaku penyelenggara Program JKN-KIS siap menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah,” ujarnya, Kamis (3/9/2020).

Iqbal menuturkan per tanggal 31 Juli 2020 jumlah peserta program JKN mencapai 221.835.244 orang. Dari jumlah itu, penerima bantuan iuran (PBI) yang kriterianya dianggap layak atau merupakan peserta golongan miskin mencapai 59,2 persen.

Peserta PBI yang mendapat dukungan dari APBN sebanyak 96.704.339 orang, sedangkan yang bantuannya berasal dari APBD mencapai 34.663.772 orang.

Lantaran yang disasar oleh pemerintah sebanyak 93 juta orang, kata Iqbal, pihaknya akan melakukan kurasi peserta mana yang berhak mendapat vaksin gratis dan mana yang tidak.

Namun, terkait kriteria apa yang perlu diperhatikan dalam pemilihan peserta, BPJS masih menunggu arahan dari Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Erick Thohir,

“Kalau data peserta, BPJS Kesehatan sudah ada, ready datanya. Semua data transaksi pelayanan kesehatan program JKN-KIS ada di BPJS Kesehatan,” tuturnya.

Sebelumnya, Erick Thohir menyatakan pemerintah tengah menyiapkan program bantuan vaksin corona bagi 93 juta orang yang ada di daftar kepesertaan BPJS Kesehatan.

Kendati begitu, Erick belum bisa memberikan rincian lebih lanjut mengenai mekanisme dan jadwal pemberian bantuan vaksin kepada masyarakat yang menjadi anggota BPJS Kesehatan.

Sejauh ini, ia menekankan bantuan ini memang perlu diberikan sebagai bentuk komitmen pemerintah untuk memerangi pandemi Covid-19 di tengah masyarakat.

“Vaksinasi akan terjadi dalam waktu yang tidak lama lagi,” tegas Erick. (Ahmad/Red)

Berita Terkait