PANDEGLANG, BINGAR.ID – Perkumpulan Boedak Saung bersama Forum Pelestari Terumbu Karang (F-PTK) provinsi Banten, rencananya akan melaksanakan Transplantasi Terumbu Karang, sebanyak 120 fragmen terumbu karang, di perairan Pulau Liwungan, Panimbang pada Minggu 24 Agustus 2025 nanti.
Kegiatan transplantasi yang akan dilaksanakan ini, merupakan puncak dari sejumlah kegiatan Boedak Saung, dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI yang ke-80 Tahun.
Baca Juga : Kunjungi SMK Widya Nusantara, Boedak Saung Sosialisasikan Mitigasi Bencana
Dimana sebelumnya, Boedak Saung Rescue (BSR) yang merupakan sayap organisasi Boedak Saung, telah melaksanakan Sosialisasi Mitigasi Bencana di SMK Nusantara, Kecamatan Sumur dan Lomba Mewarnai tingkat TK dan Paud.
“Transplantasi terumbu karang ini, diharapkan dapat memulihkan habitat laut yang rusak, serta bisa menjadi rumah bagi berbagai biota laut, khususnya di sekitar Pulau Liwungan, atau dengan kata lain, Lestari Lautku, guna terwujudnya Lautku Sehat, Bersih dan Produktif,” jelas Mardiana Tirtalaksana, Ketua Umum Boedak Saung, Jumat 22 Agustus 2025.
Baca Juga : FPTK Banten Gagas “Ngopi Mantab” Bersama FPRB Pandeglang
Menurut Mardiana, rencana penanaman, atau transplantasi terumbu karang kali ini, selain dari Perkumpulan Boedak Saung dan F-PTK Banten, juga akan diisi dengan diskusi tentang Pelestarian Lingkungan, dengan judul Ngopi Terang (Ngolah Pikir tentang Terumbu Karang).
“Sebelum aksi transplantasi kita mulai, rencananya kegiatan ini akan kita buka dengan Diskusi, sebagai wahana edukasi lingkungan bagi masyarakat pesisir dan nelayan, terutama tentang Terumbu Karang, yang merupakan rumah bagi biota laut, juga sebagai pagar terdepan dalam pemecah arus gelombang laut,” terangnya.
Baca Juga : Perkumpulan Boedak Saung, Santuni Nenek Salimah, Pemilik Rumah Yang Nyaris Roboh
Kegiatan konservasi alam bawah laut, melalui transplantasi terumbu karang ini, diharapkan bisa menjadi wahana pembelajaran dan menumbuhkan kesadaran kolektif, tentang pentingnya Terumbu Karang, yang selama ini kurang mendapat respon positif. Padahal keberadaanya sangat penting bagi lingkungan laut maupun darat. (Adytia)