PANDEGLANG, BINGAR.ID – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Berkah Cabang Pandeglang mengaku belum menemukan solusi untuk mengatasi kerusakan pipa air Cikomoroy yang seringkali mengalami kebocoran.
Padahal kebocoran tersebut sudah lama berlangsung. Terbaru, pipa yang sedianya untuk mengaliri ribuan pelanggan itu kembali mengalami kerusakan pada pipa yang terletak di Kampung Leuwi Kondang, Desa Cimanuk, Minggu (7/6/2020) malam.
Akibatnya, ribuan pelanggan dilima kecamatan, Kecamatan Pandeglang, Kecamatan Cimanuk Kecamatan Majasari, Kecamatan Kaduhejo, dan sebagian di Kecamatan Banjar, tidak bisa menikmati layanan air dari perusahaan plat merah itu.
Menyikapi hal tersebut, Kepala Cabang PDAM Pandeglang Muksinin menjelaskan, pihaknya terkendala anggaran untuk mengganti pipa yang sudah berusia lebih dari 20 tahun itu.
“Kendalanya ya anggaran, terus regulasi. Mudah-mudahan ini dapat diselesaikan permasalahan ini regulasi mudah-mudahan kedepan ini walau tidak sekaligus bisa bertahap, tapi sebenarnya kita juga sudah mulai. Jadi begitu ada yang bocor kita langsung pasang pipa besi tiga atau dua batang secara bertahap. Kalau dadakan tidak bisa,” katanya, Senin (8/6/2020).
Muksinin menjelaskan, mengingat umur jaringan pipa yang mengaliri di Cikoromoy sudah berusia 20 tahun, maka tidak heran apabila pipa tersebut dinilai mudah pecah jika terkena tekanan batu. Padahal, untuk jumlah pelanggan PDAM yang mengandalkan saluran dari sumber mata air Cikoromoy mencapai 5.000 pelanggan.
“Penyebab terjadinya kebocoran dijalur pipa transmisi dari yang bersumber dari mata air Cikoromoy itu pipa nya pecah. Yang diakibatkan oleh tekanan batu karena memang daerah tanahnya berbatu. Pipanya juga sudah hampir 20 tahun jadi sudah melebihi umur teknis dan sudah sangat rapuh,” bebernya.
Untuk mengatasi kebocoran itu, sementara waktu PDAM menyediakan tangki air gratis bagi pelanggan yang hanya mengandalkan air dari PDAM.
“Bagi yang tidak mempunyai cadangan air yang memang khusus dari PDAM kebutuhan airnya, bisa menghubungi pengelola tangki nanti dikirim secara gratis,”ujarnya.
Sementara, Rosidarta warga Kelurahan Kabayan, Kecamatan Pandeglang mengeluh lantaran, air sering kali tidak mengalir berhari-hari. Warga berharap agar pelayanan PDAM bisa segera diperbaiki, mengingat pelanggan setiap bulan harus melakukan pembayaran. Bahkan, jika menunggak beberapa bulan sering kali dilakukan pemutusan meteran.
“Air bersih yang dialirkan melalui PDAM sudah menjadi kebutuhan setiap hari oleh masyarakat, tetapi di Kecamatan Pandeglang kadang berhari-hari tidak mengalir. Ini sangat meresahkan bagi pelanggan,” ujarnya. (Syamsul/Red).