JAKARTA, BINGAR.ID – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan inisiasi kerja sama antar institusi pemerintah Perpustakaan Nasional (Perpusnas) dalam pengembangan literasi sejarah kebencanaan sebagai bagian dari edukasi masyarakat.
Hal ini merujuk pada fenomena alam yang berujung pada bencana memberikan pembelajaran kepada masyarakat Indonesia dari waktu ke waktu. Dengan potensi bencana yang terus muncul mendorong BNPB mengajak semua pihak dalam membangun literasi kebencanaan untuk mewujdukan masyarakat tangguh.
Direktur Sistem Penanggulangan Bencana (BNPB) Dr. Udrekh menyampaikan, sebenarnya di Indonesia banyak aset kebencanaan yang tersebar di beberapa daerah.
Baca juga: Risiko Bencana di Indonesia Tinggi, BNPB Perkuat Literasi Kebencanaan
“Namun pengelolaan dan pengumpulan aset-aset ini yang belum difasilitasi agar masyarakat dapat mengakses dengan mudah pembelajaran dari kebencanaan ini,” ujarnya seperti yang dikutip dari laman BNPB, Kamis (6/5/2021).
Ia menambahkan bahwa pembelajaran dari negara-negara lain, seperti Jepang dan Belanda, justru memiliki arsip kebencanaan yang lebih lengkap daripada di Indonesia.
“Maka dari itu, perlu dijalin kerja sama yang lebih kuat dengan Perpusnas dan ANRI untuk mengelola arsip-arsip kebencanaan yang tersebar di seluruh Indonesia agar masyarakat bisa mengakses pembelajaran-pembelajaran yang ada,” tambahnya.
Baca juga: Kurikulum Pendidikan Kebencanaan Diminta Segera Diajarkan
Sementara Kepala Biro Hukum, Organisasi, Kerja sama dan Hubungan Masyarakat Perpusnas Sri Marganingsih menyambut baik gagasan literasi kebencanaan dari BNPB. Di sisi lain, ia menyampaikan beberapa tugas dari Perpusnas, yaitu membina perpustakaan yang ada di masing-masing kementerian lembaga, sedangkan untuk program unggulan yang sedang dijalankan oleh Perpusnas adalah membuat Pocadi (Pojok Baca Digital).
Pocadi ini merupakan bantuan di provinsi dan kabupaten serta kota dimana masyarakat bisa mengakses bacaan digital. Bacaan yang tersedia di Perpusnas ini dapat diakses melalui komputer yang sudah disediakan.
“Melalui program Perpusnas, Pocadi, upaya literasi bencana ini juga dapat langsung menyentuh masyarakat,” harap Udrekh.
Baca juga: F-PTK Usung 5 Gerbang Tangguh, Siap Aksi Konkrit Peduli Kawasan Perairan
Marganingsih menyambut baik usulan kerja sama antara pihaknya dan BNPB. Ia merekomendasikan untuk dapat segera dilakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dan penyusuan PKS (Perjanjian Kerja sama) antara kedua belah pihak.
Di samping itu, kerja sama ini memungkinkan integrasi data antara sistem yang ada di Perpusnas dengan portal literasi sejarah kebencanaan BNPB. (Ahmad/Red)