PANDEGLANG, BINGAR.ID – Anggota Forum Pelestari Terumbu Karang (F-PTK) Banten, bersama Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Serang, mengelar acara Ngariung Cuaca di Kampoeng Nelayan, Kampung Cipanaon, Desa Tanjungjaya, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Senin 22 Juli 2023 kemarin.
Dalam kegiatan tersebut, selain menyampaikan tentang eksistensi Stasiun Meteorologi Maritim Serang, puluhan nelayan yang berasal dari wilayah Kampung Katapang, Desa Tunggaljaya, Kecamatan Sumur dan Kampung Cipanon, Desa Tanjungjaya, Kecamatan Panimbang itu, diperkenalkan dan dilatih cara penggunaan aplikasi INFO BMKG (kilk infobmkg-red) yang terdapat di PlayStore, atau aplikasi berbasis android.
Baca Juga : Irna dan BMKG Kembali Bahas Potensi Megatrust dan Erupsi GAK
“Mudah-mudahan, acara ini bisa memberikan manfaat, terutama bagi nelayan dan juga para penggiat pelestari terumbu karang dengan dibekali aplikasi yang bisa menginformasikan kondisi prakiraan cuaca,” ungkap Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Serang, Anton Daud, didampingi Koordinator Data & Informasi, Tatang Rusmana.
Terlihat antusiasme peserta Ngariung Cuaca, saat mendapatkan terapan ilmu cuaca yang dipaparkan oleh pemateri. Dimana hal itu menandakan, bahwa kegiatan tersebut terbilang sangat bermanfaat, baik bagi pribadi maupun nelayan pada umumnya.
Baca Juga : Bersama KPP dan Komunitas Mahasiswa, FPTK Lakukan GRTK di Badul
“Ini pengalaman pertama saya ikut kegiatan dengan BMKG. Sangat manfaat kegiatan ini. Apalagi kami diberikan informasi terkait informasi prakiraan cuaca melalui aplikasi yang dikeluarkan oleh BMKG,” ungkap Ruyadinata, salah seorang nelayan dari Kampung Katapang.
Sementara Koordinator F-PTK Banten, Nurwarta Wiguna, mengungkapkan. Bahwa acara itu merupakan kerjasama dan kolaborasi antara BKGM Stasiun Maritim Serang dengan F-PTK Banten, terutama dalam rangka mendukung kegiatan transplantasi terumbu karang, khususnya di Pulau Badul, Sumur dan Pulau Liwungan, Panimbang.
“Stasiun Meteorologi Maritim Serang, telah memberikan informasi yang sangat bermanfaat bagi kami, khususnys bagi para penggiat pelestari terumbu karang yang saat ini hingga akhir tahun, tengah melaksanakan kegiatan transplantasi terumbu karang di Pulau Liwungan serta Pulau Badul, dengan penggunaan, atau pemanfaatan aplikasi prakiraan cuaca,” akunya.
Baca Juga : Bersama Sejumlah Komunitas, FPTK Banten Lakukan Edukasi TERANG
Dalam setiap kegiatan transplantasi terumbu karang, lanjut Nurwarta, terkadang pelaksanaan dibatalkan atau ditunda, akibat buruknya cuaca saat itu, karena tidak terprediksi sebelumnya.
“Dalam setahun biasanya F-PTK Banten telah memiliki agenda atau jadwal transplantasi yang waktunya telah ditentukan. Namun, beberapa jadwal terpaksa ditunda, atau dibatalkan karena pas kegiatan cuaca tidak mendukung. Ini tentunya merugikan kami, apalagi pada saat itu ada tamu wisatanya,” tandasnya.
Usai acara Ngariung Cuaca, anggota F-PTK Banten, Mustamin mendemokan cara melakukan tranplantasi terumbu karang, mulai dari pembuatan rak jaring laba-laba, pengambilan bibit karang, pengikatan pada rak hingga “menanamkannya” di dalam laut, pada kedalaman 3-5 meter kepada Kepala Stasiun, Anton Daud dan stafnya. (Adytia)