PANDEGLANG, BINGAR.ID – Sungguh ironi, jalan penghubung antar desa antar kampung yang berada di Kecamatan Patia, Kabupaten Pandeglang, saat ini kondisinya sudah sangat memprihatinkan, bahkan bisa dikatakan tak ubahnya dengan lahan pesawahan, yang penuh dengan lumpur.
Jalan berstatus poros desa tersebut, menghubungkan Desa Ciawi dengan Desa Idaman, atau tepatnya penghubung antar Kampung Kramat di Desa Ciawi, menuju Kampung Tajur di Desa Idaman, Kecamatan Patia, yang jaraknya kurang lebih sekitar 1,5 Km.
Baca Juga : Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Desa Katapang Swadaya Betulkan Jalan
Dari informasi yang berhasil dihimpun Bingar.id, kondisi jalan yang belum tersentuh pembangunan sejak 4 tahun silam, pasca dilakukan pengerasan dengan batu belah dan sirtu. Jalan itu kini sudah tertutup lumpur, dan sangat licin bila di musim hujan, serta akan berdebu di musim kemarau.
Seorang warga setempat, Faturohman mengatakan, hampir setiap hari ia melintasi ruas jalan tersebut. Diakuinya, sangat sulit dan harus ekstra hati-hati saat melintasinya.
“Kalau nggak hati – hati, pasti jatuh. Soalnya jalannya licin banget,” akunya, Senin (21/2/2022).
Katanya, ia dan ratusan warga lainnya sudah berkali-kali mengajukan permohonan perbaikan ruas jalan tersebut, melalui aparatur desa maupun kecamatan. Tapi lagi-lagi, hingga kini belum ada respon.
Baca Juga : Warga Dua Desa di Banjar Harus Kembali Bersabar, Ruas Jalan Banjar-Kadomas Baru Akan Diusulkan Tahun 2021
Menurutnya, selain menghambat perekonomian masyarakat. Akibat kondisi jalan begitu, masyarakat yang sedang sakit dan hendak ke Puskesmas-pun kesulitan saat melintasinya.
Warga lainnya, Asep mengaku, berkali-kali ia nyaris terjatuh saat melintasi ruas jalan tersebut. Selain berlumpur, jalan tersebut berdebu ketika musim kemarau (kering).
“Masyarakat sangat mendambakan jalan mulus, karena demi kelancaran aktivitas,” ujar Asep.
Terpisah, Kepala Desa (Kades) Idaman Kecamatan Patia, Hilman mengakui situasi jalan tersebut. Menurutnya, jika tergenang banjir, secara otomatis jalan tersebut tak dapat dilintasi.
Baca Juga : 40 Tahun Tertutup, TNI Buka Akses Jalan Bagi Ribuan Warga Didua Kecamatan
“Hampir kurang lebih 4 tahun, belum ada perhatian. Sebelumnya jalan itu berbatu (pengerasan,red). Tapi sekarang, berlumpur lagi dan berharap segera ada perhatian dari pemerintah daerah (Pemda),” ujar Hilman.
Ditegaskannya, ia dan Kepala Desa (Kades) Ciawi sudah berkali-kali memohon ke Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), bahkan Bupati Pandeglang, Irna Narulita.
“Sampai sekarang, belum ada tindaklanjut. Mudah-mudahan, dengan adanya program Jakamantul (Jalan Kabupaten Mantap Betul), ruas jalan ini teralokasikan untuk pembangunan,” harapnya lagi. (Candra Dewi/Red)