PANDEGLANG, BINGAR.ID – Seorang pemuda asal Kampung Pakis, Desa Sukalangu, Kecamatan Saketi, Kabupaten Pandeglang, Ari Umbara, nampaknya jeli dalam memilih jenis usaha.
Soalnya, kini bidang usaha yang ditekuninya mulai menuai hasil. Bahkan tiap hari, permintaan akan hasil budidayanya selalu meningkat.
Jahe merah, tanaman gingerol dan shogaol yang memiliki efek antioksidan ini bermanfaat melawan stres oksidasi. Dalam beberapa tahun terakhir, tanaman tersebut sedang naik daun.
Momentum itu lah yang ikut dirasakan oleh Ari Umbara. Apalagi saat ini harga jahe merah dipasaran bisa tembus diangka Rp80 ribu per kg. Biasanya ketika harga stabil Rp20 ribu per kg pun ia sudah mampu merauh untung.
Tak heran fenomena khasiat jahe merah yang kini sedang melejit, membuat Ari sumringah.
“Permintaannya mulai meningkat sejak tahun 2018 lalu. Bukan cuma dari sekarang-sekarang ini,” katanya kepada Bingar.id, Rabu (11/3/2020).
Menurutnya, jahe merah merupakan tanaman yang gampang tumbuh. Sehingga untuk mempermudah perawatan, Ari lebih memilih menggunakan polybag plastik sebagai medianya.
Dalam memenuhi target pasar, Ari mengaku menanam 1,000 bibit jahe merah yang ditanam di polybag. Bibit sebanyak itu, bisa dipanen dalam jangka waktu tujuh bulan.
“Kurang lebih sebanyak 1,000 polybag plastik. Jika dihitung InsyaAllah hasil panennya nanti akan mencapai dua ton,” ujarnya.
“Yang terlibat dalam ini hanya tiga orang. Jahe kan dimana pun jadi asal dengan cara yang benar. Makanya kami lebih memilih polybag,” sambung Ari.
Tak tanggung-tanggung, untuk hasil panen sendiri Ari mengaku sudah banyak yang siap menampung. Bahkan bukan hanya dari dalam daerah, bahlan dari luar negeri pun siap menampung hasil panennya.
“Rencana pemasarannya ekspor. Mudah-mudahan saja hasil panennya tidak mengecewakan,” harapnya. (Azis/Red).