PANDEGLANG, BINGAR.ID – Para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mengaku belum pernah menerima bantuan. Padahal, sejak wabah Covid-19 melanda beberapa bulan lalu, omzet usaha mereka terus merosot.
Bahkan baying-bayang kebankrutan juga kini menerpa pelaku UMKM. Soalnya biaya yang mereka keluarkan untuk produksi, tidak sebanding dengan pendapatan.
Penanggungjawab Paguyuban Pedagang Wisata Kuliner Gedung Juang, Norman mengamini keresahan para pelaku UMKM saat ini. Sementara hingga kini pemerintah juga belum terlihat upayanya untuk membantu pelaku UMKM yang terdampak pandemi Covid-19.
Baca juga: Ratusan UMKM di Pandeglang Tak Tersentuh Bantuan Covid-19
Dia mengakui beberapa waktu lalu, ia bersama rekan-rekannya sudah mengusulkan untuk mendapat bantuan. Sayangnya sampai saat ini tidak ada tanda-tanda usulan itu akan direalisasi.
“Terkait hal itu, memang benar kami dari pihak Kelompok Pedagang Mikro Anak Indonesia (KPMAI) Kabupaten Pandeglang sudah pernah melayangkan surat permohonan bantuan dengan melampirkan legalitas kelompok juga data diri masing-masing para pelaku usaha. Namun sampai detik ini kami belum pernah menerima bentuk bantuan apapun baik dari pemerintah pusat, provinsi atau daerah,” keluh Norman, Rabu (17/6/2020).
Dia menceritakan, imbas dari wabah virus corona itu bukan saja mengurangi pendapatan para pedagang. Bahkan, ada beberapa pedagang yang sudah gulung tikar lantaran tidak memiliki modal untuk berjualan.
“Dan pada kenyataannya kami KPMAI di sini sangat merasa terdampak oleh Covid-19. Bahkan sebagian dari kelompok kami ada yang sudah gulung tikar,” ujarnya pilu.
Baca juga: BPKD Pandeglang Klaim Anggaran Corona Rp58,6 M Difokuskan Untuk 3 Sektor
Senada dikeluhkan pelaku UMKM lainnya, Isa. Ia mengaku belum pernah diminta terkait pengajuan bantuan yang diwancanakan bakal diberikan bantuan. Padahal, ia juga mengaku terkena dampak dari wabah virus corona.
“Surat keterangan usaha saya punya. Tapi, belum pernah saya diminta data untuk pengajuan bantuan. Kalau dampak saya juga terkena imbasnya,” ujar pria yang akrab disapa Boy itu.
Sebelumnya, Dinas Koperasi dan UMKM Pandeglang menyebutkan ada 250 pelaku UMKM yang terdata di Kabupaten Pandeglang, baru ada sekitar 230 yang mengusulkan bantuan. Namun, yang lolos verifikasi hanya ada 148 UMKM.
Pihaknya mengaku sudah mengusulkan ke Pemprov Banten agar para pelaku UMKM mendapat bantuan.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang, sempat menjabarkan bahwa Bantuan Keuangan (Bankeu) dari Pemprov Banten sebesar Rp58,6 miliar, akan diperuntukan bagi tiga sektor, salah satunya sektor ekonomi. (Syamsul/Red).