PANDEGLANG, BINGAR.ID – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Pandeglang mengimbau masyarakat untuk ikut memantau proses pemutakhiran data pemilih. Hal itu agar menjamin hak konstitusi setiap warga negara dalam penyelenggaraan Pilkada Serentak Desember 2020.
Soalnya Bawaslu mendapati saat ini data pemilih yang tercatat di formulir A-KWK baru mencapai 920.741 jiwa. Padahal pada Pileg dan Pilpres 2019, jumlah pemilih di Pandeglang sebanyak 930.761 jiwa.
“Sekarang data pemilu yang masuk ke dalam data pemilu A-KWK cuman 920,741 orang. Harusnya ini naik, karena kemarin 930,761 orang karena ada pemilih pemula yang memiliki potensi memilih. Tapi ini malah menjadi turun. Meskinya fluktuatif karena masih proses Coklit,” ujar Koordinator Divisi Pengawasan Bawaslu Pandeglang, Karsono, Kamis (30/7/2020).
Baca juga: Bawaslu Ancam Pidanakan Petugas Coklit yang Asal-Asalan
Karsono menjelaskan, dia mengkhawatirkan adanya kelalaian dari petugas Pencocokan dan Penelitian. “Makanya diimbau kepada petugas yang melakukan Coklit, Coklitnya harus serius. Karena khawatir ada masyarakat yang tidak bisa memilih karena kelalaian petugas,” tandasnya.
Karsono menyarankan bagi masyarakat yang merasa belum terdata, untuk segera berkoordinasi dengan petugas atau melaporkan ke penyelenggara Pemilu. Dengan begitu, masyarakat berperan penting dalam penyempurnaan data pemilih yang komprehensif dan akuntabel.
Baca juga: Bawaslu Pandeglang Bakal Buka Posko Pengaduan Selama Tahapan Coklit
“Bawaslu mendorong kepada semua elemen masyarakat untuk mengawasi proses pemutakhiran data pemilih ini kalau ada masyarakat yang belum masuk data pemilih maka segera berkoordinasi dengan petugas penyelenggara masing-masing. Baik melalui Panitia Pemungutan Suara atau Petugas Pemutakhiran Data Pemilih,” jelasnya.
Lebih lanjut dia menerangkan, saat ini peroses pemutaran data masih dalam proses tahapan Coklit. Jika tahapan Coklit sudah rampung, akan segera dilangsungkan Daftar Pemilih Sementara (DPS) yang nantinya bakal ditetapkan kedalam Daftar Pemilih Tetap (DPT).
“Poses ini masih tahap input dari bawah dilakukan teman-teman PPDP sampai dengan 13 Agustus 2020. Persentasinya saat ini mungkin sampai 70 persen atau 80 persen data pemilih yang masuk sisanya masih menunggu respons dari masyarakat,” tutupnya. (Syamsul/Red)