LEBAK, BINGAR.ID – Asia Land Forum (ALF) 2025 yang dilaksanakan di Kampung Damara, Desa Gunung Anten, Kabupaten Lebak, resmi di tutup dan sukses digelar selama dua hari, dan selanjutnya kegiatan itu pun akan kembali dilanjut di Hotel Mercure Jakarta Batavia pada tanggal 19-20 Februari 2025.
Staff Departemen Kampanye dan Manajemen Pengetahuan Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA), Moslisna Naibaho berharap, dengan terselenggaranya forum tersebut, Pergerakan Petani Banten (P2B) bisa mendapatkan dukungan yang lebih dari berbagai pihak, karena P2B ini dinilai mampu melaksanakan program-program pemerintah.
Baca Juga : Bahas Persoalan Agraria se Asia, Indonesia Jadi Tuan Rumah ALF 2025
“Secara keorganisasian, P2B ini sudah sangat kokoh dan terstruktur, mereka juga punya banyak inisiatif yang selalu membuat kegiatan keorganisasian menjadi lebih baik,” ungkapnya, Selasa, 18 Februari 2018.
Molisna juga berharap, jika pemerintah ingin serius terhadap reforma agraria, terutama yang berdampak terhadap program ketahanan dan swasembada pangan, maka perlu belajar dari P2B, maupun organisasi-organisasi lain yang bekerja sama dengan KPA.
Baca Juga : Cegah Ketimpangan Penguasaan, BPN Pandeglang Gelar Rapat GTRA Tahun 2024
“Bersama-sama anggota lain dari International Land Coalition, ditengah-tengah transisi pemerintahan ini, kami berharap pemerintah bisa mengimplementasikan apa yang P2B lakukan, serta memberikan dukungan yang diperlukan,” jelasnya.
Dari diskusi Asia Land Forum ini Molisna berharap peserta diskusi sama-sama belajar dan menemukan simpul-simpul untuk mengisi kekosongan dan memperkuat komunitas seperti P2B yang merupakan anggota dari KPA.
Baca Juga : Kepala DPPKP Pandeglang Minta Kasus KH di Retorative Justice
“Mudah-mudahan hasil dari diskusi dan kegiatan ini, para peserta maupun para pemangku kebijakan dalam organisasi yang ada saat ini, bisa mengisi kekosongan dengan mempererat silaturahmi dan komunikasi kedepannya,” pungkasnya. (Widi/Red)