Animo Wisatawan ke Konservasi Alam Bawah Laut Sukarame Tinggi

Konservasi Alam Bawah Laut Sukarame

Kunjungan wisatawan ke Konservasi Alam Bawah Laut Sukarame pada libur lebaran kali ini mengalami peningkatan signifikan. (Dok. KABL Sukarame)

PANDEGLANG, BINGAR.ID – Antusiasme wisawatan untuk berwisata ke lokasi Konservasi Alam Bawah Laut (KABL) Sukarame, Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang pada libur lebaran tahun ini tinggi.

Setiap harinya tidak kurang dari 700 wisatawan memadati kawasan wisata yang dikelola aktivis lingkungan itu. Bahkan tiga keramba apung yang digunakan sebagai sarana menikmati ekosistem bawah laut di pantai tersebut, seringkali tidak cukup menampung animo wisatawan.

Baca juga: Rehabilitasi Terumbu Karang di Carita, Pertamina Gandeng KABL

“Tiga keramba apung yang kami sediakan itu kadang enggak bisa menampung semua wisatawan. Ada yang tidak kebagian. Satu keramba bisa menampung 30 orang,” ujar Ketua Kelompok KABL Sukarame, Arip, Jumat (28/4/2023).

Arip menuturkan, tingginya animo wisatawan menikmati wisata di lokasi tersebut, menunjukkan bawah mereka mulai tertarik dengan konservasi alam bawah laut. Padahal selama ini, kehadiran wisatawan di Pantai Sukarame, biasanya hanya sekadar berswafoto.

“Alhamdulillah mungkin liat postingan kita, akhirnya masyarakat bertanya-tanya kegiatan seperti apa, karang yang ditanam apa. Kebanyakan yang datang tidak cuma selfie atau melihat pemandangan saja, tapi menikmati wisata bawah lautnya, melihat terumbu karang, termasuk ikan nemo,” ujar dia.

Arip menjelaskan, kehadiran mereka ke kawasan konservasi alam bawah laut Sukarame, memberi konstribusi terhadap rehabilitas terumbu karang di area tersebut. Soalnya biaya masuk yang dipungut dari setiap pelancong, akan digunakan kembali untuk kegiatan konservasi ekosistem bawah laut sekitar Pantai Sukarame.

Baca juga: Pandeglang Dapat Jatah Pemanfaatan Ruang Laut Seluas 17,3 Hektare

“Jadi saat ini mereka tidak cuma berwisata, tapi ada kegiatan edukasi. Sebab kehadiran mereka ke Sukarame ikut berpartisipasi dalam rehabilitas terumbu karang. Karena setelah dana terkumpul dari kegiatan wisata, akan dialihkan untuk kegiatan sekadar monitoring, membersihkan terumbu karang, dan lain-lain,” katanya.

Adapun kegiatan yang bisa dilakukan wisatawan di lokasi tersebut, diantaranya menaiki keramba apung, memberi makan ikan, melihat aktivitas ikan nemo, foto bawah air, sampai transplantasi terumbu karang. (Ahmad)

Berita Terkait