Angka Penderita Stunting di Pandeglang Turun 2,6 Persen

Stunting di Pandeglang

Tahun 2019, angka stunting di Pandeglang tercatat sebanyak 15,2 persen. Namun tahun lalu, angkanya menurun jadi 12,6 persen. (Istimewa)

PANDEGLANG, BINGAR.ID – Presentase angka penderita stunting di Pandeglang selama satu tahun terakhir mengalami penurunan sebesar 2,6 persen.

Kepala Dinas Kesehatan Pandeglang Raden Dewi Setiani mengatakan, pada bulan agustus 2019 jumlah balita stunting di 10 desa lokus sebanyak 213 balita atau 15,2 %. Kata Dewi, dari hasil Bulan Penimbangan Balita (BPB) 2020 bulan Agustus mengalami penurunan menjadi 12,6%.

Baca juga: Dinkes Pandeglang Pesimis Masalah Stunting Terentaskan Tahun 2022

“Banyak program yang dilakukan dalam aksi cegah stunting diantaranya pendampingan pada keluarga gizi buruk dan stunting, dan Selasa Berseri Tanpa Anemia (Sarita) untuk para remaja putri,” katanya dalam rapat review kinerja pelaksanaan KKSI integrasi stunting Kabupaten Pandeglang disalah satu hotel di Pandeglang, Senin (11/1/2021).

Sementara Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pandeglang, Pery Hasanudin menjelaskan, sejak tahun 2018 Kabupaten Pandeglang ditetapkan menjadi lokus intervensi stunting. Oleh sebab itu, Pemerintah Daerah Kabupaten Pandeglang harus bekerja keras untuk menekan angka stunting.

“Program di tiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) harus terintegrasi dalam pencegahan stunting, kami yakin tiap tahun akan terus menurun,” kata Pery.

Baca juga: Jokowi Tak Puas Angka Stunting Hanya Turun 10 Persen Selama 6 Tahun

Pery meyakini jika program integrasi aksi cegah stunting ditiap OPD terus dilaksanakan, tentu kasus penderita stunting di Pandeglang akan semakin menurun.

“Misalnya Distan berperan asupan gizi dari pangan lokal, DPKPP menyelesaikan masalah rumah kumuh, Dinkes masalah kesehatan, semua berbagi tugas dalam aksi cegah stunting,” jelas Sekda. (Ahmad/Red)

Berita Terkait