Alumni SMKN 2 Cihara, Tuntut Penetapan Lahan Pembangunan Sekolah

Aksi Massa

Ratusan alumni SMKN 2 Cihara bersama warga saat melakukan aksi tuntut penetapan lahan pembangunan sekolah. Widi

LEBAK, BINGAR.ID – Ratusan alumni SMK Negeri 2 Cihara, bersama warga setempat, menggelar aksi unjuk rasa di Lapangan Sepakbola Cikadu Kramat, Desa Citeupuseun, Kecamatan Cihara, Kabupaten Lebak, Selasa 20 Mei 2025.

Dalam aksinya, para alumni dan warga itu, menuntut keterbukaan (transparansi) dalam proses perencanaan, pembangunan sekolah baru SMKN 2 Cihara, khususnya terkait penunjukan dua lokasi lahan, yang ada di Desa Pondok Panjang, yang dinilai tidak melibatkan masyarakat setempat.

Baca Juga : GMNI dan KUMALA Gelar Aksi, Tuntut Reformasi Birokrasi dan Transparansi CSR

Dalam orasinya, Anwar selaku Koordinator Lapangan (Korlap) dalam aksi tersebut, menilai bahwa kepala sekolah tidak terbuka, dalam proses perencanaan pembangunan SMKN 2 Cihara, terutama persiapan pengajuan lahan.

Baca Juga : Target Tuntas Desember, Bupati Serang Optimalisasi Vaksinasi Massal

“Kami tidak pernah diajak musyawarah, padahal sekolah ini sangat dibutuhkan warga Citeupuseun dan sekitarnya. Kami minta usulan dua lahan di Pondok Panjang dicabut dan diajukan ulang di wilayah kami sendiri,” tegas Anwar dalam orasinya.

Menanggapi aksi tersebut, Kepala Sekolah SMKN 2 Cihara, Amin Rohman memohon maaf atas kurangnya sosialisasi pada warga. Ia juga menjelaskan, bahwa penunjukan lahan dilakukan dalam waktu singkat, atas permintaan dari pihak Dinas Pendidikan Provinsi.

Baca Juga : Ikhtiar Atasi Pandemi, Pemkab Pandeglang Gelar Vaksinasi Massal

“Terkait pembatalan usulan lahan lokasi pembangunan sekolah tersebut, bukan lagi kewenangan saya secara langsung. Meskipun begitu, setelah kami berdiskusi dengan Dinas Pendidikan Provinsi Banten. Maka kami, pihak sekolah bersedia menandatangani surat pernyataan pembatalan dua usulan lahan di Pondok Panjang ini, dan akan kembali mengajukan usulan baru, di wilayah Desa Citeupuseun,” jelasnya.

Aksi diakhiri dengan kesepakatan tertulis antara pihak sekolah dan perwakilan massa aksi yang akan dikirimkan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten. Warga dan alumni menyatakan siap mengawal proses penunjukan ulang lahan hingga aspirasi mereka benar-benar terakomodir, dan menegaskan akan melanjutkan aksi jika tuntutan tidak dipenuhi. (Widi/Red)

Berita Terkait

Berita Terbaru