TANGERANG, BINGAR,ID – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Geofisika Klas I Tangerang mencatat aktivitas kegempaan yang terjadi di Provinsi Banten salama periode bulan Juli 2021 meningkat.
Peningkatan itu mencapai 123,7 persen atau tercatat sebanyak 170 kejadian dibanding bulan Juni yang hanya 70 kejadian.
“Sebaran pusat gempabumi (episenter) umumnya berada di laut, yaitu pada zona pertemuan lempeng Indo-Australia dan Eurasia di bagian selatan Provinsi Banten hingga Jawa Barat,” tulis Stasiun Geofisika Klas I Tangerang dalam siaran rilis yang diterima Bingar, Senin (2/8/2021).
Baca juga: Intensitas Kegempaan di Banten Selama November Turun 35 Persen
Dari 170 gempabumi yang terjadi, ada satu gempabumi yang guncangannya dirasakan di wilayah Banten. Gempabumi itu terjadi pada Senin (12/7/2021) pukul 13.30 WIB dengan kekuatan magnitudo 5.1.
“Dan pusat gempabumi terletak pada koordinat 6.46 LS–106.01 BT, tepatnya berada di darat pada jarak 12 km Barat Daya Pandeglang, Banten dengan kedalaman 147 km. Berdasarkan laporan, gempabumi ini dirasakan di daerah Bayah, Cihara, Cijaku, Cigemblong, Malingping II-III MMI dan Pelabuhan Ratu II MMI,” beber BMKG.
Sementara berdasarkan rincian kekuatannya, gempabumi dengan kekuatan kurang dari magnitudo 3 dominan terjadi sebanyak 96 kejadian atau sebesar 56 persen.
Baca juga: Aktivitas Kegempaan di Banten Berkurang 33 Persen
Diikuti gempabumi dengan kekuatan lebih dari 3 dan kurang dari 5 magnitudo yang tercatat sebanyak 73 kejadian atau sebesar 43 persen. Dan 1 persen atau 1 kejadian gempabumi dengan kekuatan di atas magnitudo 5.
“Berdasarkan kedalamannya, gempabumi didominasi oleh gempabumi dangkal (h<60 km) sebesar 93 persen atau 158 kejadian, sedangkan di kedalaman menengah (60 km ≤ h < 300 km) sebesar 7 persen atau 12 kejadian dan tidak terdapat gempabumi dalam (h ≥ 300),” tutup rilis tersebut. (Ahmad/Red)