Selama Empat Tahun, Hanya 4,26 Persen Jalan Rusak Berat di Pandeglang yang Diperbaiki

Ilustrasi jalan rusak di Kabupaten Pandeglang (Istimewa)

PANDEGLANG, BINGAR.ID – Kualitas jalan di Kabupaten Pandeglang sampai saat ini belum sepenuhnya mulus. Dari total panjang jalan yang menjadi kewenangan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang 723,03 kilometer, hanya 53,69 atau sepanjang 388,2 kilometer yang dikategorikan baik.

Sementara jalan dengan kategori sedang di Pandeglang mencapai 128,85 kilometer atau 17,82 persen. Data itu berdasarkan catatan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) setempat, hingga akhir tahun 2019 lalu.

Selain jalan dengan kategori baik dan sedang, DPUPR juga mengklasifikasi jenis jalan di Pandeglang dengan kategori rusak dan rusak berat.

Dalam hal rusak, menyisakan 84,32 kilometer lagi atau sebesar 11,66 persen. Adapun jalan dengan kategori rusak berat, sampai saat ini tercatat sepanjang 121,66 kilometer atau sebesar 16,83 persen.

Jika dibandingkan dengan tahun 2015 lalu, progress pengentasan jalan rusak berat di Pandeglang hanya meningkat sebesar 4,26 persen. Sebab empat tahun lalu, data jalan rusak berat di Pandeglang sebesar 21,09 persen atau panjangnya 152,49 kilometer.

Jika diakumulasikan dengan jalan kategori rusak, total panjang jalan yang belum diperbaiki pemerintah setara dengan 205,98 kilometer.

Mengenai ratusan kilometer jalan yang masih rusak itu, Kepala DPUPR Pandeglang, Asep Rahmat menargetkan dapat membenahinya dalam empat tahun kedepan. Dijelaskannya, tahun ini DPUPR belum bisa melakukan perbaikan jalan walaupun sudah hampir semua kecamatan di Pandeglang telah mengajukan untuk diperbaiki.

“Hal itu diakibatkan anggaran yang sudah disiapkan, terpaksa dilakukan pergeseran untuk kebutuhan dana penanggulangan Covid-19,” kata Asep, Selasa (21/7/2020).

DPUPR Pandeglang memperkirakan, butuh anggaran sekitar Rp556 miliar untuk merampungkan jalan rusak di Kabupaten Pandeglang.

“Mudah-mudahan jangka 3-4 tahun sisa jalan rusak di Kabupaten Pandeglang bisa rampung. Itu akan menghabiskan anggaran sebanyak Rp556 miliar, misalnya, jalan hotmix 30 persen, anggarannya Rp62 miliar terus beton 60 persen anggaran Rp494 miliar,” jelasnya.

Ia berharap, setelah pandemi Covid-19 pihaknya bisa segera melakukan perbaikan jalan agar bisa dimanfaatkan masyarakat. Apalagi di wilayah yang memiliki potensi hasil bumi yang melimpah guna membantu perekonomian masyarakat.

“Jalan-jalan dipelosok Pandeglang yang paling penting, masyarakat butuh jalan bagus untuk membawa hasil buminya. Kalau jalan bagus kan hasil penjualan hasil bumi juga bisa stabil. Kalau jalan rusak petani harus mengeluarkan uang lebih banyak,” imbuhnya. (David/Red)

Berita Terkait