PANDEGLANG, BINGAR.ID – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Pandeglang menegaskan, tidak ada jaminan belasan ribu siswa SMP lulus begitu saja, meski tahun ini Ujian Nasional (UN) maupun Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) ditiadakan.
Kepala Seksi Kurikulum pada Dindikbud Kabupaten Pandeglang, Mukmin Sueb menjelaskan, meski tidak ada UNBK dan Ujian Sekolah (US), namun ketentuan kelulusan tetap diatur oleh sekolah masing-masing.
“Tidak ada jaminan bahwa mereka lulus begitu saja dari jenjang SMP. Soalnya, nasib mereka tetap dipertaruhkan oleh masing-masing satuan pendidikan,” ujarnya.
Baca juga: UNBK Sebentar Lagi, Tapi 70 Persen SMP di Pandeglang Belum Memiliki Komputer
Dia menyebut, sekolah akan tetap merekapitulasi nilai siswa dari semester I kelas VII hingga kelas XI. Penilaian itu juga termasuk nilai harian dari peserta didik.
“Kami Dindikbud menyerahkan teknis sepenuhnya ke sekolah. Tidak ada yang melakukan US dan UNBK karena sudah menjadi kebijakan menteri, kan disesuaikan dengan situasi. Namun tidak menjamin 12 ribuan siswa lulus, tergantung sekolah masing-masing,” jelasnya.
Hanya Mukmin menerangkan, tahun ini tidak ada indikator kelulusan seperti tahun-tahun sebelumnya. Dia menilai, hal ini menjadi kesulitan Dindikbud dalam merekam kualitas pendidikan SMP di Pandeglang. Soalnya hasil kelulusan hanya diambil dari nilai semester siswa.
“Adapun untuk kelulusan nanti direkapitulasi dan diserahkan ke masing-masing sekolah terkait teknisnya. Meski begitu untuk indikator pendidikan, diambil dari semester karena tidak ada penilaian. Ada untung dan ruginya,” sambungnya terkekeh.
Baca juga: Sarana Penunjang SMP di Pandeglang Masih Minim
Mukmin menjabarkan, tahun ini ada sekitar 12.684 siswa yang menanti kelulusan. Mereka tersebar di 153 sekolah, baik negeri maupun swasta. Rencananya, hasil kelulusan siswa akan diumumkan pada 5 Juni 2020 mendatang.
“Untuk nilai diambil dari semester I sampai V. Termasuk mengambil nilai harian siswa. Pengumuman rencana awal Juni,” tutupnya. (Ahmad/Red).