PANDEGLANG, BINGAR.ID – Dunia usaha sedang “bonyok” menghadapi pandemi Covid-19. Hampir segala sektor usaha, terkena dampak akibat pandemi ini.
Gelombang PHK mulai bermunculan. Hal ini menjadi ancaman nyata yang harus dihadapi pelaku usaha maupun pekerja. Ancaman itu pun dirasakan oleh pelaku usaha kuliner di Kabupaten Pandeglang.
Salah satu restoran seafood di Pandeglang bahkan mulai ketar-ketir menghadapi anjloknya ekonomi saat ini. Potensi mem-PHK-kan pegawainya pun mulai terbesit saat pemasukan restoran sudah tidak lagi relevan dengan pengeluaran.
Baca juga: Tak Mengeluh, Oman Tetap Bertahan Di Tengah Merosotnya Pesanan
Namun alih-alih memberhentikan, pemilik restoran berkonsep rustic itu mengakali dengan mengatur jam kerja pegawainya. Jumlah pekerja setiap hari harus diefisienkan supaya pengeluaran tidak semakin membengkak.
“Itu (PHK) yang saya khawatirkan. Sekarang sudah diberlakukan pengurangan dengan cara dibagi jam kerjanya untuk menekan biaya pengeluaran. Yang tadinya sehari bekerja 24 orang, sekarang hanya 8 orang per tiga hari,” ujar pemilik restoran, Indra, Minggu (19/4/2020).
Dia menuturkan, saat ini pendapatan di restorannya mulai menurun drastis hingga 70 persen dari hari-hari biasanya. Omzet yang dia peroleh tidak pernah sampai menutupi biaya pengeluaran. Padahal bahan pokok harus dibeli dalam keadaan fresh agar konsumen puas.
“Perputaran uang sudah susah, daya beli pun sudah mulai turun. Sekarang omzet itu naik turun hanya Rp2 juta atau Rp3 juta,” keluhnya.
Baca juga: Pasokan Dihentikan, Petani Budidaya Bandeng Kesulitan Dapatkan Benih
Penurunan itu bahkan kemungkinan masih akan berlangsung hingga bulan suci Ramadan nanti. Indra memperkirakan, tingkat kunjungan pada bulan puasa nanti akan turun dari tahun lalu.
“Kayanya bakalan sepi. Padahal tahun lalu ramai banget, ya sekarang saja sudah 70 persen,” katanya.
Para pelaku usaha berharap, pandemi ini segera berharap supaya kegiatan ekonomi kembali berjalan normal. (Syamsul/Red).