PANDEGLANG. BINGAR.ID – Dalam rangka menggali sumber pendapatan asli daerah dari sektor Sampah, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pandeglang Berkah Maju (PBM), saat ini sedang berupaya menyulap “Sampah Jadi Berkah”.
Untuk dapat mewujudkan hal tersebut, BUMD PBM menggandeng PENMA, untuk melakukan penerapan Ekonomi Sirkular dari sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bangkonol.
Baca Juga : Usaha Beras “Mandek”, BUMD Pandeglang Ini Bidik Usaha Lain
Dalam pemaparannya, pendiri PENMA Iyan Sofyan mengatakan, bahwa PENMA merupakan komunitas yang berfokus pada pengembangan ekonomi sirkular, yang memiliki misi mengelola limbah menjadi sumber daya yang bernilai ekonomis.
“Sesuai dengan misi komunitas kami, kami siap berkolaborasi dengan PBM dalam rangka menerapkan ekonomi sekuler di TPA Bangkonol,” jelas Iyan, saat paparan pada jumpa pers di salah satu rumah makan di Pandeglang, Jumat 7 Februari 2025.
Baca Juga : Si Jago Dilirik BUMD Pandeglang untuk Bisnis Jual Beli Online
“Kami berkomitmen menciptakan solusi berkelanjutan yang mendukung kelestarian lingkungan. Maka dari itu, kami siap melakukan pengembangan ekonomi sirkular,” sambungnya.
Dikatakan Iyan, setiap harinya volume sampah di Kabupaten Pandeglang mencapai 550 ton. Sementara, fasilitas pengolahan sampah masih sangat terbatas, sehingga hal tersebut menjadi tantangan dalam meningkatkan ekonomi sirkular di TPA Bangkonol.
Baca Juga : Hingga Mei 2023, Kejari Pandeglang Pulihkan Uang Negara Rp700 Juta
“Ada 3 tantangan yang akan kita hadapi, pertama, orangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik, kedua infrastruktur pengelolaan sampah masih terbatas di beberapa daerah terpencil dan yang ketiga yaitu minimnya partisipasi sektor swasta dan masyarakat dalam mendaur ulang atau mengurangi sampah,” ungkapnya.
Iyan juga menjelaskan, sedikitnya ada 2 metode yang bisa dilakukan dalam pengembangan ekonomi sirkular, pertama yaitu pemilahan limbah sampah dan yang kedua yaitu pengolahan limbah sampah hingga menjadi produk turunan.
“Pemilahan limbah sampah ini penting untuk membedakan mana sampah yang bisa didaur ulang, mana sampah organik lunak dan mana sampah organik keras. Kemudian, nanti untuk sampah yang bisa didaur ulang ini bisa dibuat biji plastik, sementara organik lunak jadi biokonpersi manggot dan untuk organik keras bisa jadi BBJP,” jelasnya.
Baca Juga : Rangkaian HUT RI di Pandeglang Berlangsung Sederhana Tapi Bermakna
Sementara itu, Direktur Pandeglang Berkah Maju (PBM) Jenal Huri menyambut positif program pengembangan ekonomi sirkular yang digagas oleh PENMA tersebut. Terlebih tahun ini pihaknya masih melakukan kerjasama pengelolaan sampah dengan Kabupaten Serang.
“Programnya sangat bagus, apalagi kita akan melanjutkan kerjasama pengelolaan sampah dengan Kabupaten Serang, karena memang kerjasama ini sangat berkontribusi terhadap PAD dari sektor persampahan,” singkatnya. (Adytia)