Pemantauan Hilal Ramadan Tetap Berlangsung

Sidang Isbat

Ilustrasi pemantauan hilal (Istimewa).

BINGAR.ID – Pemantauan hilal atau rukyatul hilal untuk mengetahui awal bulan Ramadhan tahun 1441 Hijriah bakalan tetap dijalankan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI). Kemenag memastikan pemantauan hilal itu tidak terpengaruh oleh pandemi Covid-19 yang sedang terjadi.

Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama, Kamaruddin Amin mengatakan, pemantauan hilal akan dilaksanakan oleh Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag di daerah mereka pada Kamis (23/4/2020) nanti. Kegiatannya berlangsung saat terbenamnya matahari nanti.

“Untuk petugas, sebelum melakukan rukyatul hilal, sebaiknya melaksanakan salat hajat memohon keselamatan dan kelancaran,” ujarnya, Minggu (19/4/2020).

Namun begitu, dia meminta semua petugas rukyatul hilal untuk tetap menjalankan protokol kesehatan selama melakukan pemantauan. Diantaranya tetap menjaga jarak antar petugas. Selain itu, antara area perukyat dan area undangan harus dibatasi dengan batas yang jelas.

Lebih lanjut Kamaruddin juga mewajibkan semua petugas dan undangan untuk menggunakan masker. Sebelum masuk ke area rukyatul hilal pun mereka semua harus di cek suhu tubuhnya. Jika ada yang suhu tubuhnya tinggi, maka yang bersangkutan disarankan untuk tidak mengikuti kegiatan rukyatul hilal.

“Bagi petugas yang merasa tidak sehat tidak boleh mengikuti kegiatan rukyatul hilal,” tandasnya.

“Di tempat rukyat disediakan penyintasi tangan,” lanjutnya.

Kamaruddin juga melarang petugas untuk saling meminjam alat pemantau hilal seperti teleskop, kamera, dan theodolite.

“Bersihkan alat-alat sebelum dan sesudah menggunakannya,” pungkasnya.

Perlu diketahui, dijawalkan pada hari yang sama dengan pemantauan hilal dan rukyatul hilal, Kemenag RI akan menggelar sidang Isbat penetapan awal Ramadhan tahun 1441 Hijriah.

Jalankan protokol kesehatan demi mencegah COVID-19, rapat itu bakalan berlangsung dengan menggunakan video conference. (Ahmad/Red).

Berita Terkait