PANDEGLANG, BINGAR.ID – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Pandeglang, rencananya akan melakukan kajian terhadap benda yang diduga memiliki nilai sejarah, atau benda cagar budaya yang ditemukan oleh salah seorang petani, asal Kampung Selangari, Desa Pandat, Kecamatan Mandalawangi, Kabupaten Pandeglang.
Hal ini diungkapkan Kepala Bidang Kebudayaan Disparbud Kabupaten Pandeglang, Heryana, yang menurutnya, temuan benda-benda bersejarah, maupun objek yang diduga cagar budaya, yang ditemukan oleh seorang petani bernama Suryana tersebut, tidak serta merta bisa dikatakan benar, sebelum adanya penelitian dan kajian terlebih dahulu.
Baca Juga : Kunjungan Wisatawan ke Pandeglang Tahun 2022 Lampaui Target
“Apa yang ditemukan oleh Suryana tersebut, bisa saja benar, kalau benda-benda yang dia temukan di lahan pesawahannya itu, adalah benda-benda yang memiliki nilai sejarah, baik itu benda berupa kepala Buddha, Lonceng, maupun Pecahan Keramik. Bahkan bisa juga, lahan tempat ditemukannya benda-benda itu, merupakan obyek cagar budaya, tapi itu semua harus kita kaji terlebih dahulu,” jelas Heryana, Kamis 15 Febuari 2024.
Baca Juga : Dukung Penetapan Warisan Dunia, Jalur Rempah Jadi Prioritas Kebudayaan Tahun 2021
Lebih lanjut Heryana menerangkan, bahwa penemuan benda-benda yang dianggap kuno dan diduga memiliki nilai sejarah itu, harus lah melewati beberapa tahap proses penelitian, maupun kajian akademik terlebih dahulu, terutama terkait sejarah dan latar helakang daerah, atau lokasi ditemukannya benda-benda tersebut.
“Sementara itu, dari tiga Objek Diduga Cagar Budaya (ODCB) yang ditemukan oleh Suryana itu, akan kita lakukan penelitian lebih lanjut, agar kita bisa memastikan dan menetapkan status benda dan lokasi itu sebagai kawasan Cagar Budaya (CB),” tambahnya.
Baca Juga : Bunker Pasir Tariti, Monumen Perang yang Terabaikan
Menurut Heryana, pihaknya dalam waktu dekat ini, akan menemui petani yang menemukan dan memiliki benda yang diduga bersejarah, yang kemudian terlebih dahulu akan ditetapkan sebagai ODCB, sampai dapatnya kepastian setelah penelitian, barulah pihaknya akan tetapkan menjadi CB.
“Terkait penemuan Kepala Buddha, Lonceng dan Pecahan Keramik itu, kita akan melakukan kunjungan ke lokasi dan ke pak Suryana, bersama Tim pengkaji dari Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) wilayah 8, seta meminta bantuan untuk menurunkan Tim Arkeolog, untuk meneliti ke aslian dari temuan itu,” akunya. (Sandi/Adyt)