Pentas Keliling Malam Botak, Pengisi Ruang Kosong Seni Pertunjukan di Banten

Malam Botak

Pentas Keliling Malam Botak, Pengisi Ruang Kosong Seni Pertunjukan di Banten. (Istimewa)

PANDEGLANG, BINGAR.ID – Ruang-ruang seni pertunjukan yang sempat sunyi, kini mulai meriuh. Salah satu yang fokus mengaktifkannya adalah Ruang Kreatif Halaman Budaya. Setelah berhasil menggelar pertunjukan teater Suatu Peristiwa Jalan Pulang pada November 2021, lembaga seni budaya yang berdomisili di Panimbang itu kembali dengan Pertunjukan Seni Keliling: Malam Botak.

Rasa rindu pada kawan lama menjadi salah satu alasan yang melatarbelakangi R.A. Yopi Hendrawan Utoyo memilih naskah Malam Botak yang ditulis oleh AB Asmarandana. Malam-malam penuh dialektika membangun naskah Malam Botak sebagai teks yang penuh kritik dan juga otokritik yang menjawab sekaligus membangkitkan tanya tentang dualisme hidup, khususnya bagi para seniman.

Baca juga: Protes Infrastruktur di Pandeglang Melalui Teater “Jalan Pulang”

“Ada banyak peristiwa yang dilalui bersama penulis naskah. Rasa rindu itu, juga kebutuhan untuk bercermin saat merasa hilang arah, mendorong kebutuhan atas refleksi yang mengarahkan saya kembali pada naskah ini. Kasih sayang dan rindu, tidak selalu harus diungkapkan dengan media tubuh,” ungkap Yopi Hendrawan.

Dalam proses mengubah teks menjadi sebuah lakon, Yopi Hendrawan mencoba meneladani teks, kemudian membawa alternatif yang mengakomodasi lokalitas atau permasalahan lokal sebagai kontribusinya sebagai sutradara. Bersama para aktor dan tim produksi, observasi juga dilakukan untuk bisa menyajikan lakon ke atas panggung.

Baca juga: Kemenparkraf RI Apresiasi Sejumlah Kesenian Khas Pandeglang

Dua gelandangan, satu seniman, satunya bekas manajer perusahaan garmen, keduanya tersesat dalam mimpi dan harapan. Yang satu hanya bisa menjual kata-kata, satunya terperangkap dalam masa lalu, mereka berdua adalah si Gondrong dan si Botak.

Diperankan oleh Ifan Sandekala dan Nanda “Jendol” Maulana, pertunjukan yang berdurasi kurang lebih 1 jam itu menghadirkan pertentangan antara idealisme dan kenyataan yang juga mengajak para penonton mengadu persoalan mimpi dan harapan melawan realita dan keaadaan.

“Lewat proses yang panjang sejak tahun lalu, saya banyak belajar dari si Botak. Mulai dari sosiologi sampai psikologi, banyak hal yang saya dapat saat berusaha menyelami tokoh Botak. Dialog-dialog yang ada juga menampar diri saya, membuat naskah dan lakon ini amat nikmat untuk dimainkan,” kesan Nanda Maulana, pemeran Botak.

Baca juga: Teguh Karya, Maestro Film Asal Pandeglang Peraih Enam Piala Citra

Pentas perdana Malam Botak digelar pada 20 Mei 2022, di Kampung Lame, Desa Mekarsari, Kecamatan Panimbang yang berjarak lebih dari 60 kilometer dari pusat pemerintahan Kabupaten Pandeglang tidak mematahkan antusias masyarakat untuk menonton langsung di kampung halaman tempat tumbuhnya Ruang Kreatif Halaman Budaya. Bahkan, sebagian besar penonton rela menempuh perjalanan lebih dari dua jam dari Kota Serang, ibukota Provinsi Banten.

“Lakon ini berani, menyentil, terutama pada kami yang bergerak di bidang seni. Pertunjukan ini membawa kesadaran bahwa kita perlu seimbang, idealisme dalam berkesenian juga tidak melupakan realitas, bahwa kita juga perlu makan,” kesan Putri Wartawati, seorang penari yang berkiprah di Bimasena Art Space yang rela menempuh perjalanan jauh dari Kota Serang.

Baca juga: Kesal Tak Kunjung Dibangun, Warga Jual Jalan Airjeruk-Cegog di Tokopedia Seharga Rp33.000

Menyikapi lakon Malam Botak yang penuh kritik, termasuk kepada pemerintah, Fungsional Adiyatama Pariwisata pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Pandeglang, Imron Mulyana menyambut baik Malam Botak. Ia mendukung dan meminta agar ruang-ruang kreatif menjadi wadah untuk sebebas-bebasnya berekspresi, termasuk sebagai media kritik bagi pemerintah. Menurutnya, seni pertunjukan dapat menjadi media promosi wisata daerah yang oleh karenanya perlu didukung penuh oleh pemerintah.

Setelah dipentaskan kampung halaman, Malam Botak akan dibawa untuk menghidupkan kembali ruang-ruang seni pertunjukan di Banten mulai 10 Juni 2022. Beberapa kampus di Banten seperti FKIP UNMA BANTEN, STKIP MUTIARA BANTEN, UIN SMH BANTEN, juga termasuk sekolah dan komunitas teater akan menjadi panggung tempat singgahnya Pertunjukan Keliling Malam Botak. (Ahmad)

Berita Terkait