PANDEGLANG, BINGAR.ID – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pandeglang mengaku keteteran anggaran untuk melakukan fogging. Sehingga permintaan warga Kampung Kadu Madang, Desa Kadu Madang, Kecamatan Cimanuk, Pandeglang yang ingin dilakukan Fogging nampaknya tidak akan di akomodir.
Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinkes Pandeglang, Dr. Ahmad Sulaeman mengaku, penyebaran wabah Demam Berdarah Deungeu (DBD) di seluruh wilayah Kabupaten Pandeglang membuat anggaran untuk Fogging keteteran. Karena Dinkes Pandeglang pada tahun ini hanya menyediakan anggaran untuk 100 titik. Sementara pada Januari-Februari Dinkes sudah melakukan Fogging di 160 titik.
Oleh karena itu, Sulaeman meminta agar warga melakukan pemberantasan sarang nyamuk atau PSN secara manual, karena PSN secara manual dinilai lebih efektif untuk memberantas nyamuk penyebab DBD.
Baca Juga : Empat Warga Positif DBD, Desakan Untuk Dinkes Pandeglang Disuarakan
“Dari awal dalam perencanaan fogging itu, bakal dilakukan hanya di 100 titik saja. Namun, saat ini sudah 162 titik yang dilakukan fogging oleh kami. Memang sudah disiapkan untuk pecegahan kasus ini, akan tetapi yang paling utama itu PSN dibadingkan fogging,” jelasnya.
Menurutnya, jika patokannya di fogging, hanya beberapa hari saja nyamuknya hilang dan bakal muncul lagi nyamuk tersebut. Sebab sarang nyamuknya masih ada. Makanya tegas dia, epektifnya itu masyarakat harus melakukan PSN.
“Fogging kan hanya membunuh nyamuk dewasa, akan tetapi jentiknya tak terbunuh. Jika jentiknya tak terbunuh, hitungan empat hati jadi lagi. Makanya yang bagus itu melakukan PSN, di Puskesmas juga ada anggaran untuk kegiatan PSN tersebut,” kilahnya.
Dia juga mengklaim, sebetulnya fogging yang dilakukannya itu sudah merata diseluruh wilayah Puskesmas.
“Disemua Puskesmas sudah kami datangi, seperti kemarin di Cikedal udah di fogging akan tetapi minta lagi. Hanya saja memang terkendala penjadwalan, karena alatnya hanya tiga,” tandasnya.
Kepala Program DBD pada Dinkes Pandeglang, Darmadi menambahkan, dari jumlah sementara ada 187 orang yang terkena DBD, ia memastikan tidak ada yang meninggal dunia akibat kasus tersebut.
“Kalau untuk data di bulan Maret ini, kami belum mendapatkan laporan datanya dari masing-masing Puskesmas. Memang ada beberapa kasus yang dilaporkan meninggal, tapi setelah kami lakukan penelitian meninggalnya itu karena ada inpeksi penyakit lainnya bukan oleh DBD,” jelasnya.
Walau anggaran fogging keteteran, dia memastikan bakal mengupayakan melakuakan fogging di wilayah Desa Kadumadang. Sebab ia juga mengaku, sudah menerima laporan permintaan fogging itu kepada pihaknya.
“Yang di Kecamatan Cimanuk (Kadumadang) suratnya sudah masuk, hanya saja memang kami memperkirakan di tahun ini tidak ada peningkatan DBD, makanya hanya fokus 100 titik foggingnya. Tapi untuk Cimanuk itu bakal kami upayakan di pogging,” tandasnya.
Sebelumnya warga Kampung Kadu Madang, Desa Kadu Madang, Kecamatan Cimanuk, Pandeglang meminta Dinkes Pandeglang untuk melakukan Fogging, menyusul asa empat warga yang terkena DBD. (Barra/Red)