BINGAR.ID – Pemerintah Indonesia sudah mendatangkan vaksin Covid-19 dari perusahaan farmasi asal China, Sinovac. Namun, hingga kini vaksin tersebut belum dapat digunakan lantaran masih menunggu uji klinis dan persetujuan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Sementara dibeberapa negara, vaksin Covid-19 sudah mulai disuntikkan. Seperti kebanyakan vaksin lainnya, kemungkinan akan ada efek samping gejala umum berskala ringan hingga sedang yang dirasakan usai divaksin.
Mengutip Huffingtonpst, berikut di bawah ini, paparan singkat dari para ahli soal beberapa efek samping yang mungkin dialami manusia setelah menerima vaksin Covid-19 dari sejumlah kandidat vaksin Covid-19. Namun, vaksin ini hanya untuk Pfizer dan Moderna.
Nyeri hingga sakit kepala
Rasa nyeri di tempat suntikan, demam ringan, sakit kepala, nyeri otot dan kelelahan dikatakan oleh William Moss, executive director dari International Vaccine Access Center at the Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health, sebagai gejala awal yang dialami seseorang sebagai efek samping setelah menerima suntikan.
Baca juga: Kemenkes Masih Susun Juknis Penerapan Vaksinasi
Efek ini dapat bertahan sekitar 12-36 jam setelah injeksi. William menjelaskan, peradangan yang dialami oleh orang yang menerima vaksin ini secara medis disebut reaktogenisitas, dan ini mewakili respons sistem kekebalan tubuh terhadap vaksin.
Intensitas efek samping yang lebih kuat
Efek samping kedua disebutkan oleh, Yvonne Maldonado ahli epidemiologi penyakit menular anak di Stanford University. Dalam uji coba vaksin, efek samping setelah dosis vaksin kedua lebih kuat daripada setelah dosis pertama. Baik vaksin Pfizer ataupun Moderna keduanya sama-sama memerlukan dua dosis.
Ini berarti, orang perlu dua suntikan dalam waktu singkat untuk mendapatkan perlindungan. Dalam uji coba keduanya, tampaknya ada lebih banyak reaksi setelah dosis kedua, tetapi efek samping ini skalanya tetap ringan hingga sedang di sekitar 90% hingga 95% kasus.
Baca juga: Ini 6 Vaksin Covid-19 yang Sah Digunakan Indonesia
“Sementara, dari beberapa studi dari Moderna, sekira sepertiga orang mengalami demam setelah suntikan yang kedua dan tidak demam di suntikan yang pertama,” tutur Yvonne menambahkan.
Ada juga laporan dari beberapa orang, menyebutkan tingkat sakit kepala dan nyeri terasa lebih intens setelah suntikan yang kedua. Begitupun dengan vaksin Pfizer, ada peningkatan intensitas sakit kepala, demam, dan nyeri setelah suntikan kedua. Tapi Yvonne menyebut, efek samping ini berskala ringan hingga sedang.
Efek samping jangka panjang masih dipelajari
Efek samping jangka pendek dan sebagian besar efek samping setelah vaksinasi terjadi dalam 30 hingga 40 hari pertama ini disebut William Moss sudah menjadi hal yang mereka ketahui. Peserta uji coba vaksin saat ini telah melewati garis waktu ini.
Baca juga: 7 Negara yang Beri Vaksin Covid-19 Gratis ke Warganya
Tapi, untuk bisa tahu dan paham efek samping jangka panjang dari vaksin Covid ini, nyatanya masih akan membutuhkan tindak lanjut tambahan di bulan-bulan mendatang.
“Kebanyakan vaksin punya beberapa tingkat efek samping yang ringan. Faktanya, ini adalah respons kekebalan dan peradangan tubuh terhadap vaksin yang memang seharusnya terjadi,” katanya.
“Sifat respons imun akan melibatkan adanya beberapa derajat peradangan, bisa berupa kemerahan, nyeri di tempat suntikan, bengkak, sakit kepala atau demam ringan,” jelas Yvonne. (Red)