BINGAR.ID – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) ikut melaksanakan program Padat Karya Tunai (PKT) untuk mengurangi angka pengangguran serta mempertahankan daya beli masyarakat sebagai bagian dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) akibat pandemi Covid-19.
PKT diperuntukkan khususnya masyarakat yang kehilangan pekerjaan. Namun, PKT hanya difokuskan untuk pekerjaan konstruksi yang tidak membutuhkan dukungan teknologi dan tidak berisiko tinggi.
Baca juga: 16 Program Padat Karya PUPR Serap 631.723 Tenaga Kerja
“Hingga kuartal II 2021, realisasi PKT sudah mencapai sebesar 47,1%. Sedangkan dari sisi penyerapan tenaga kerja sudah sebesar 61% dari target 1,23 juta orang. Artinya sudah 755.816 tenaga kerja yang terserap,” sebut Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi Industri dan Lingkungan sekaligus Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja dalam keterangan resminya yang dikutip Bingar, Rabu (7/7/2021).
Selain PKT yang menjadi program utama untuk mendukung PEN, juga terdapat empat program lainnya yakni dukungan pengembangan pariwisata, ketahanan pangan, dukungan pengembangan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, dan Information and Communication Technologies (ICT) dengan nilai total anggaran PEN sekitar Rp71 triliun.
Baca juga: KemenPUPR Klaim Sudah Serap 387.549 Tenaga Kerja Melalui Padat Karya Tunai
“Dari lima program tersebut yang paling besar adalah PKT dengan anggaran Rp23,24 triliun dan ketahanan pangan Rp34,3 triliun, kemudian pengembangan KIT Batang Rp9,83 triliun, dukungan pariwisata Rp3,81 triliun, dan ICT Rp0,24 triliun,” bebernya.
Pada tahun 2021 KemenPUPR mengalokasikan anggaran Rp23,24 triliun untuk PKT dengan target dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 1.232.693 tenaga kerja. (Ahmad/Red)