PANDEGLANG, BINGAR.ID – Penularan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) mulai menyebar di Kabupaten Pandeglang. Saat ini tercatat 28 ekor hewan ternak tertular PMK.
Puluhan hewan ternak itu terdiri atas 25 ekor sapi dan 3 ekor kerbau yang tersebar didua kecamatan. Seluruh hewan ternak itu kini sedang dilakukan isolasi sejak tujuh hari lalu.
“Sudah kami lakukan isolasi, baik keluar masuk hewan ternak di lokasi tersebut. Kami berkoordinasi dengan Polres dan saat ini dijaga oleh Polsek masing-masing wilayah,” kata Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan pada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Pandeglang, Wahyu Widayanti, Rabu (15/6/2022).
Baca juga: Pemkab Serang Jamin Kebutuhan Hewan Kurban dan Bebas PMK
Selama masa isolasi di kandang itu, pihaknya telah melakukan treatment berupa penyuntikan vitamin, antibiotik, dan peningkatan biosecurity di lokasi masing-masing. Hasilnya dia mengklaim, saat ini kondisi sejumlah hewan sudah membaik.
“Dan alhamdulillah dari 28 ekor itu, satu kecamatan sudah membaik, artinya sembuh. Kami liat lepuh di mulut, seperti sariawan sudah hilang. Kemudian tidak lagi mengeluarkan air liur yang berlebihan, juga luka di kaki sudah membaik,” bebernya.
Dia mengaku, seluruh hewan ternak yang tertular itu berasal dari luar Provinsi Banten, seperti sejumlah kabupaten di Jawa Barat. Soalnya Wahyu menyebut, sekitar 65 persen kebutuhan hewan kurban di Banten berasal dari luar daerah.
“Walaupun selama wabah PMK Pemda sudah menerapkan aturan lalu lintas ternak, tapi hal itu tidak menutup kemungkinan, orang atau pengusaha yang memasukkan hewan ternaknya ke Banten dan Pandeglang melalui jalur lain. Itu karena tidak memiliki check point,” jelasnya.
Baca juga: Pandeglang Tingkatkan Kewaspadaan Terkait Penyebaran PMK
Untuk meningkatkan pengawasan terhadap keluar masuk hewan ternak, DPKP sudah mengusulkan pembentukan Tim Gugus Tugas. Salah satu tugasnya untuk mendata dan mengawasi keberadaan lapak hewan kurban jelang Lebaran Iduladha.
“Harapannya dalam kurun satu bulan ke depan, ada tim surveilans yang dikomandoi dari bidang menghimpun data di kecamatan masing-masing berapa lapak hewan kurban,” tutupnya. (Ahmad)